Sahabat Sepanjang Usia Oleh: Dyah Diputri “Percayalah, Aruni. Ketika seorang sahabat menikahimu, maka tak ada lagi pria yang lebih mengerti tentangmu.” *** Kulangkahkan perlahan kaki
Category: Cerpen
Halusinasi
Halusinasi Oleh: Fitri Fatimah Abang bilang ini karena aku sering lembur, karena aku sering pulang malam, karena aku kecapaian lalu berhalusinasi. Padahal sudah kukatakan kepadanya
Kamu yang Tidak Pernah Tersenyum
Kamu yang Tidak Pernah Tersenyum Oleh: Devin Elysia Dhywinanda Kamu tidak pernah tersenyum. Lebih tepatnya, kamu malas tersenyum. Ketika seseorang bertanya mengapa, jawabnya karena hidup
Kado Pernikahan
Kado Pernikahan Oleh : Cahaya Fadillah Semuanya memang terlalu cepat, hingga kami tidak punya kesempatan untuk saling mengenal lebih dekat. Taaruf yang berlangsung singkat, lalu
Selembar Daun Kering
Selembar Daun Kering Oleh: Nurul Istiawati Sepasang mataku terpaku pada deretan lukisan di trotoar jalanan. Aku melihat satu per satu lukisan itu dan mencoba menangkap
Jangan Sebut Dia Preman
Jangan Sebut Dia Preman Oleh: Wiwin Isti Wahyuni “Sial …,” umpatku sembari kakiku menendang kerikil jauh ke atas. “Aduh. Hei, siapa yang nimpuk gue?” Aku
Puisi untuk Mama
Puisi untuk Mama Oleh: Asrunalisa Jam menunjukkan pukul sembilan pagi lewat lima belas menit. Linda mengoleskan lipstik di bibirnya, lalu ia memakai jilbab warna biru
Miliki Aku
Miliki Aku Oleh: Dyah Diputri Ada yang tidak biasa dengannya siang ini. Gadis yang panjang rambutnya sudah sepinggang itu tampak lesu tak bergairah. Ia berjalan