Pilihan Wina Oleh: Eda Erfauzan Wina termangu menatap laut yang semakin kelabu. Hujan mulai menderas dan air mata kembali luruh, mengaburkan pandang pada luasnya samudera.
Category: Cerpen
Menabung Senja
Menabung Senja Oleh: Eda Erfauzan Ibu datang dalam mimpi dan mengajakku jalan-jalan. Rasanya aku kembali menjadi gadis kecil dengan rambut kepang dua berpita pada ujung-ujungnya.
Sepatu Bola Impian Jalu
Sepatu Bola Impian Jalu Oleh: Evamuzy Impian Jalu, si bocah laki-laki berkulit sawo matang yang sehari-harinya membantu para pembeli membawa barang belanjaan di pasar itu
Tengah Malam Sendiri
Tengah Malam Sendiri Oleh : Fitri Fatimah Aku baru saja dari kamar mandi, baru saja mematikan lampu dari semua ruang yang kulewati, sudah bersiap masuk
Baju Bekas
Baju Bekas Oleh: Dyah Diputri Suatu ketika aku termangu, menatap jajaran kantung plastik merah besar di hadapanku. Bukan sekadar kresek kosong, melainkan buntalan penuh baju
Bukan Menantu Idaman
Bukan Menantu Idaman Oleh: Arnosa Kami berdua diam membisu. Mataku tak berhenti memandang wajahnya yang layu. Paku-paku yang sudah kutelan dan bersarang di hatiku, membuat
Ketika Anjing-Anjing Terbang ke Bulan
Ketika Anjing-Anjing Terbang Ke Bulan Oleh: Nurul Istiawati Sebenarnya Swara pernah mengatakan pada teman lelakinya bahwa ia ingin menyumpal mulut Wali Kota yang terang-terangan mengumumkan
Antah Berantah
Antah Berantah Oleh: Uzwah Anna Pena bergerak dengan sendirinya. Menari-nari di atas kertas putih. Menggoreskan berbaris-baris kalimat. Satu halaman, dua halaman hingga tujuh halaman. Dia
Pria Bermuka Tembok
Pria Bermuka Tembok Oleh: Reza Agustin “Dasar Muka Tembok! Udah enggak punya malu, masih punya nyali buat tinggal di sini! Mati aja sana!” Matahari baru