Ramadhan dan Pandemi
Oleh : Humairo
Best Newcomer pada Lomba Menulis Cermin Lokit
Halo, hari ini aku mau menceritakan tentang kegiatan bulan Ramadhanku saat pandemi. Hari ini aku sangat gembira karena sudah masuk bulan Ramadhan, tapi aku sedih karena bulan ini masih pandemi. Jadi aku tidak bisa bermain seperti biasa dengan teman-teman juga tidak bisa ngabuburit. Tapi, aku senang di rumah aja dan ngumpul bersama keluarga, bisa main sama kakak, abang, dan juga bisa shalat Tarawih dan Witir bersama-sama.
Aku bangun tidur pukul 03.30. Aku minum susu, makan, lalu minum air putih dan sikat gigi. Setelah sahur aku main dulu sebentar, terus abis azan aku shalat Subuh bersama kakakku. Kalau sebelum ada pandemi abis shalat aku biasa jalan-jalan naik sepeda sama teman-teman atau main raket, sekarang aku cuma nonton TV. Di TV, aku lihat berita kalau masih pandemi dan banyak yang meninggal gara-gara korona.
Dalam hatiku, “Korona jahat banget bikin orang meninggal dan aku gak mau keluar supaya gak meninggal karena kena COVID-19.”
Pukul 09.00, aku belajar, mengerjakan pekerjaan sekolah yang dikirim oleh guruku lewat website sekolah sampai pukul 12.00. Aku belajarnya di rumah karena sekolah belum boleh masuk seperti biasa. Abis itu aku shalat Zuhur, kemudian tidur siang sampai pukul 13.30. Karena pukul 14.00 aku harus siap-siap untuk pergi mengaji di mushola Al-Huda. Aku membawa Al-Qur’an, buku, pensil-penghapus, dan tidak lupa bawa hand sanitizer juga pakai masker.
Sekarang, sejak masuk mengaji lagi abis libur lama karena pandemi, jadwal masukku selang-seling. Sehari masuk, sehari tidak. Di pengajian kami menjaga jarak tempat duduk dan tetap pakai masker saat membaca Al-Qur’an. Sebelum belajar dan pulang kami salamannya gak pegangan tangan, cuma memberi salam, “Assalamualaikum, Ustad,” dan Ustad menjawab, “Waalaikumussalam.”
Pukul 15.10 aku pulang mengaji, abis pulang aku shalat Ashar, dan pukul 16.40 aku bantu ibuku membuat makanan, sirup, dan merapikan piring sambil menunggu waktu berbuka. Dan pukul 17.51 aku senang sekali karena sudah waktu berbuka. Saat mendengar suara azan, aku mengucapkan, “Alhamdulillah akhirnya berbuka.” Aku langsung membaca doa dan minum teh manis hangat, baru makan nasi.
Setelah istirahat sebentar sambil minum sirup, aku shalat Maghrib pukul 18.30, lalu siap-siap shalat Isya dan Tarawih dan Witir. Shalat Tarawih jumlah rakaatnya 20, tapi aku bagi dua, jadi cuma 10 rakaat. Abis shalat Tarawih aku shalat Witir, jumlah rakaatnya ada 3. Selesai shalat, aku makan lagi, lalu pukul 22.00 aku siap-siap tidur.
Sebelum tidur aku berdoa, “Ya Allah, hilangkanlah korona, jauhkan korona sejauh-jauh mungkin supaya aku bisa bermain bersama teman-teman, ngabuburit, shalat Tarawih dan Witir berjamaah di mushola, jalan-jalan, dan juga pulang kampung. Kabulkanlah doa hamba, Ya Allah. Aamiin.”
***
Ingat, kalian harus waspada dengan virus COVID-19!
Ingat 5M: menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi.(*)
Jakarta, 29 April 2021
Humairo, siswi kelas 4 MI ini memiliki hobi menyanyi, menari, dan menggambar.
Komentar juri:
Siswi kelas 4 SD ini berhasil mencuri perhatian kami sebagai juri. Di usianya yang masih sangat muda, dia mampu menuangkan cerita dengan jujur, polos, dan tentu saja mengalir sesuai dengan kisah kesehariannya. Ananda Humairo memiliki alasan menjadi pemenang dalam kategori Best Newcomer pada event kali ini. Dia tidak hanya memiliki bakat dalam menulis cerpen, tetapi juga memiliki semangat dan usaha yang. Humairo sendiri belum mempunyai media sosial, hingga ia menitipkan naskah lomba ke akun FB milik kakaknya. Cara berceritanya yang apa adanya dalam menanggapi pandemi berhasil membuat kami terkesima. Semoga Humaero merupakan cikal bakal penulis hebat di masa depan.
—Rachmawati Ash—
Lomba Cerpen Lokit adalah lomba menulis yang digelar di grup Komunitas Cerpenis Loker Kata (KCLK)
Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata