Puasa si Kecil Lancar Tanpa Lemas

Puasa si Kecil Lancar Tanpa Lemas

Puasa si Kecil Lancar Tanpa Lemas
Oleh : Zuya

Tidak terasa kita sudah bertemu bulan yang suci, yakni bulan Ramadhan. Di mana ini merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dan setiap amal ibadah akan dilipatgandakan. Ada satu ibadah yang khusus yang hanya dilaksanakan pada bulan ini, yaitu puasa wajib Ramadhan.

Sebelum membahas lebih lanjut, alangkah lebih baiknya kita pahami dulu pengertian puasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puasa adalah menghindari makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja.

Adapun menurut hukum syar’i, dijelaskan bahwa puasa adalah menahan diri dari makan dan minum dan hal-hal yang membatalkannya dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Puasa bagi orang dewasa mungkin sesuatu yang muda, tetapi perlu diperhatikan juga beberapa aspek guna persiapan menghadapi bulan Ramadhan nanti, karena badan harus bisa berkoordinasi untuk melaksanakan puasa selama satu bulan lamanya. Dan bagi anak-anak, terlebih bagi mereka yang baru belajar puasa, pasti para orangtua harus ekstra persiapannya. Berikut ini, beberapa tips yang bisa dilakukan agar si kecil dapat puasa tanpa lemas:

  1. Jelaskan apa itu puasa

Sebelum memasuki bulan Ramadhan para orang tua yang ingin mengajarkan anak-anaknya untuk berpuasa, hendaklah memberi pemahaman dulu kepada si kecil tentang pengertian puasa dan bagaimana teknisnya, dengan catatan cara menyampaikannya harus dengan bahasa yang ringan, sehingga mudah dipahami oleh si kecil.

Pada proses penyampaian ini besar kemungkinan akan banyak pertanyaan yang muncul dari benak si kecil, mulai dari kenapa harus puasa, apa manfaat puasa, dan sebagainya. Pada kesempatan ini, para orang tua hendaklah menjawab hal-hal itu karena hal yang wajar jika si kecil banyak bertanya.

Apabila si kecil bertanya apakah nanti dia mampu, maka orang tua wajib memberikan motivasi padanya agar dia semakin yakin. Dan selalu tekankan bahwa puasa bukanlah hal yang berat.

  1. Ajarkan secara bertahap

Perlu diketahui bahwa dalam mengajarkan anak untuk berpuasa perlu kesabaran dan dilakukan secara bertahap. Maksud dari proses yang bertahap ini ialah jangan memaksakan si kecil untuk puasa langsung sehari penuh pada hari pertamanya. Pada hari pertama, cek dulu anak sanggup puasa sampai jam berapa. Jika sang anak minta untuk makan, dan memang sudah tidak sanggup lagi menahannya, maka persilakanlah dia. Lalu, pada malam harinya, minta pada anak untuk puasa lagi pada esok hari, tapi dengan durasi yang lebih lama. Mungkin hal ini akan memakan waktu yang cukup lama, tapi memaksakan anak untuk puasa langsung sehari penuh juga tidak baik. Mereka nantinya akan menganggap puasa adalah suatu yang berat dan sulit dilakukan. Oleh sebab itu, biarkanlah dilakukan secara bertahap gunanya agar anak bisa terbiasa.

  1. Ajak melakukan hal-hal menarik

Perlu diketahui, bahwa puasa jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan, apalagi sampai menghabiskan waktu seharian dengan rebahan saja. Ayah dan ibu dapat mengajak si kecil melakukan kegiatan-kegiatan menarik di rumah, seperti menyiram tanaman dan mengurus taman pada pagi hari, tadarus Al-Qur’an selepas salat Zuhur, dan ikut membantu sang ibu menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Sesekali ajaklah anak untuk jalan-jalan pada sore hari, sekaligus untuk mencari takjil. Hal ini lumrah di negara kita, dan biasa disebut dengan istilah ngabuburit.

  1. Memberi reward

Anak-anak pada usia balita memiliki karakter suka dengan hadiah. Mereka cenderung melakukan segala sesuatu jika ada mendatangkan timbal balik bagi dirinya. Untuk hal ini, maka orang tua hendaklah memberi reward atau hadiah bagi anak karena berhasil melaksanakan puasa, walau hanya setengah hari. Hadiah yang dimaksudkan di sini tidak selalu berupa uang atau barang, tapi bisa juga dengan pujian. Tak lupa acungkan jempol dan beri senyuman manis di hadapannya.

 

Demikian tadi beberapa tips yang bisa digunakan para orangtua untuk mengajarkan si kecil berpuasa.

Dengan puasa, anak-anak akan belajar untuk mengendalikan emosi. Mereka tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tapi juga berusaha menjaga diri dari kegiatan-kegiatan buruk selama bulan Ramadhan seperti berbohong, mengganggu teman, mengejek, dan lain sebagainya. Dengan pembiasaan seperti ini, maka akan tercipta karakter anak yang semakin baik.

 

Barabai, 9 April 2021

Zuya, seorang wanita yang mengabdikan hidupnya pada dunia anak-anak.

Editor : Lily

 

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata

Leave a Reply