Yuk Cari Tahu, Seperti Apa Gaya Belajar Anak Kita
Oleh: Ayu Candra Giniarti
Ayah, Ibu, pernahkah menemani anak-anak belajar, lalu anak-anak terlihat bosan dan mengantuk? Atau mungkin saat Ayah dan Ibu menjelaskan pelajaran pada anak, anak tidak fokus bahkan lebih memilih sambil bermain atau lari-lari?
Pasti dalam hati merasa kesal ya, kalau terus seperti itu. Sabar ya, Ayah, Ibu. Anak pintar adalah dambaan semua orangtua. Namun, apakah orangtua sudah memahami gaya belajar anak-anaknya?
Tak dimungkiri masih banyak orangtua lupa melihat bagaimana gaya belajar anak terlebih dahulu. Orangtua cenderung ingin anaknya pintar dengan cara mereka sendiri. Ah, aku juga masih seperti itu.
Saat aku mengajar baca tulis pada anak, anakku cenderung tidak bisa diam. Ia sering tidak fokus, matanya mengarah ke tempat atau benda lain. Kesal, tidak sabar dan berujung marah-marah. Kalau seperti ini terus tentu tidak baik untuk perkembangan dan emosi anak. Akhirnya, aku mencoba mencari tahu dan mulai memahami bagaimana gaya anakku belajar.
Setiap anak memiliki gaya belajar masing-masing. Ada 5 macam gaya belajar anak-anak nih, Ayah, Ibu.
- Visual (visual learner)
Gaya belajar visual (visual learner) lebih memfokuskan kepada ketajaman penglihatan. Cara belajar ini menggunakan indra mata melihat benda-benda konkret baru memahaminya. Anak-anak dengan tipe pembelajar ini umumnya menangkap pelajaran yang diajarkan menggunakan model, gambar, video pembelajaran, poster, demonstrasi, dan lain-lain.
Ciri-ciri pembelajar tipe visual:
- Lebih menyukai demonstrasi daripada penjelasan lisan saat belajar.
- Kurang fokus mendengarkan saat belajar.
- Lebih mengingat penjelasan dengan melibatkan video atau benda-benda nyata.
- Mampu duduk tenang tanpa terganggu di keramaian.
- Aural (auditory learner)
Tipe gaya belajar aural lebih menitikberatkan pada indra pendengaran, yaitu telinga. Anak dengan tipe pembelajar ini lebih dominan menangkap dan menerima informasi dengan mengaktifkan indra pendengaran. Untuk memaksimalkan kemampuan anak menangkap informasi bisa dengan menggunakan pendekatan ceramah atau berdiskusi.
Ciri-ciri pembelajar tipe aural:
- Memiliki ingatan yang baik ketika mendengarkan penjelasan guru saat belajar atau diskusi kelompok.
- Kurang tertarik dalam melakukan tugas seperti membuat karangan.
- Menyukai kegiatan berdiskusi dan berkomunikasi dengan banyak orang.
- Kurang suka membaca karena sering lupa pada isi bacaan yang baru dibaca.
- Tidak tertarik memperhatikan hal-hal baru di sekitarnya.
- Kinestetik (kinesthetic learner)
Anak yang memiliki gaya belajar kinestetik biasanya menerima dan menangkap informasi dengan menitikberatkan penggunaan beberapa indra yang aktif, seperti indra peraba, penglihatan, rasa, pendengaran, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan gerakan motorik tertentu. Cara belajar anak dengan tipe ini biasanya dengan menggunakan pendekatan role model, praktikum, dan pembelajaran interaktif di mana anak tersebut mengalami serta melakukannya.
Ciri-ciri pembelajar tipe kinestetik:
- Menyukai kegiatan praktikum.
- Suka menyentuh segala sesuatu saat belajar.
- Suka bergerak ke mana-mana, tidak bisa diam.
- Sangat tertarik dengan permainan dan aktivitas yang menggunakan fisik.
- Lebih menyukai menggunakan bantuan objek yang konkrit sebagai alat belajar
- Logis (logical/mathematical learner)
Anak suka sekali dengan semua kegiatan yang berhubungan dengan menghitung? Bisa dikatakan anak memiliki jenis gaya belajar logis. Tipe pembelajar logis ini biasanya tertarik akan sesuatu yang membentuk pola dan menghubungkannya dari informasi satu ke informasi lainnya. Cara belajarnya biasa menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) dan tidak menyukai menghafal.
Ciri-ciri pembelajar tipe logis:
- Tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan peristiwa ilmiah dan matematika.
- Cenderung memiliki kemampuan untuk membedakan pola logika.
- Tidak suka semua yang berhubungan dengan hafalan.
- Verbal (linguistics learner)
Gaya belajar verbal lebih melibatkan kedua jenis bahasa baik bahasa lisan maupun tulisan. Tipe pembelajar ini dapat dilihat dari pemilihan penggunaan kata-kata dalam belajar serta lebih nyaman melakukan pembelajaran dengan membaca, berbicara, dan menulis. Cara belajar yang umumnya digunakan untuk tipe ini adalah dengan menggunakan puisi atau pantun, permainan kata seperti membuat akronim atau menemukan arti kata.
Ciri-ciri tipe pembelajar tipe verbal:
- Memiliki kosakata lebih baik dibandingkan dengan orang seusianya.
- Cenderung memiliki kemampuan dan keterampilan mendengarkan.
- Dapat berkonsentrasi dengan mudah walaupun ada banyak orang.
- Bisa berbicara sekaligus mendengarkan di saat yang sama.
Nah, setelah mengetahui macam-macam gaya belajar anak, Aku mulai tahu nih. Ternyata anakku tipe anak dengan gaya belajar aural – kinestetik. Bagaimana dengan anak Ayah dan Ibu? Cari tahu mulai sekarang yuk!
(Sumber: EduCenter)
Ayu Candra Giniarti adalah nama yang diberikan oleh orangtuaku saat aku lahir, pada tanggal 28 Maret 1987 di sebuah kota kecil, Pemalang. Kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah ini yang menjadi saksi kehidupanku hingga sekarang aku menjadi istri dari seorang suami yang hebat, dan kini aku menjadi seorang ibu beranak dua. Aku bekerja sebagai apoteker di klinik swasta. Hobi menulisku mengantarkanku pada dunia literasi yang menumbuhkan beberapa cerita baru dalam buku yang kuterbitkan.
FB: Ayu Candra Giniarti
IG: @marthalena_boutique
Blog: catatanbubuayucandra.blogspot.co.id
Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata