Wyvern dan Roti
Oleh: M Indah
Terbaik 8 Lomba Cerpen Fantasi Lokerkata
Di Zetac, negeri para kesatria, jalan hidup naga telah ditentukan, yaitu menjadi tunggangan kesatria, menjadi pahlawan pembela kebenaran. Tidak ada pilihan lain. Namun, Wyvern tidak menginginkan hal itu. Naga kecil yang entah mengapa menetas dari telur tak dikenal di depan Kafe Indigo’s itu sangatlah ingin menjadi kurir roti.
“Kau sebut itu pekerjaan? Kurir roti, hah?” cemooh Kuls, si naga hitam keturunan Albania yang menjadi tunggangan Pangeran Adelio.
“Tidak ada yang lebih menantang dari mengalahkan musuh,” komentar Bondoc, naga berkepala tiga dari Rumania yang baru tiga bulan bergabung di tempat pelatihan naga asuhan Coach Giles. Dia adalah naga yang sangat ambisius. Cita-citanya menjadi naga terkuat, tunggangan raja terkuat di dunia, Raja Nordik.
“Membasmi kejahatan bersama para kesatria adalah takdir kita, Wyvern. Kau tak bisa melawan takdir,” nasihat Quetza, si abu-abu keturunan Mexico yang terkenal bijaksana.
“Tapi aku sungguh sangat menyukai roti, terutama roti buatan Draco di Indigo’s. Kau tahu, Quetza, roti itu yang memberi kehidupan kepadaku saat aku baru lahir, kan?”
Wyvern memang naga yang malang. Tidak seperti naga-naga yang lain, dia tidak punya orang tua dan tidak tahu asal-usulnya. Semua berpendapat bahwa telur yang berisi Wyvern dibawa secara ilegal oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan jatuh di depan Indigo’s. Terkadang Kuls menjadikan hal itu sebagai bahan olok-olok terhadap Wyvern.
Dia lahir di malam hujan deras mengguyur seluruh negeri. Dalam keadaan lemah, bayi naga yang baru menetas itu melihat cahaya terang yang memancar dari Indigo’s. Terdorong rasa lapar, Wyvern merayap mengikuti aroma harum roti yang baru keluar dari panggangan. Dengan pandangan yang masih sedikit kabur, dia mencari pintu masuk, tetapi gagal. Dia hanya berhasil membenturkan kepalanya ke kaca etalase dengan lemah. Beruntung pemilik kafe menyadari keberadaannya karena kafe itu sedang kosong.
Draco menggendong bayi naga yang kuyup itu memasuki kafe, membungkusnya dengan selimut lembut, memberinya roti dan susu hangat. Dracolah yang memberi nama ‘Wyvern’ kepadanya. Tak ayal, Draco sudah seperti induk bagi naga berkulit kemerahan itu.
Sayang sekali, seorang pedagang tidak dapat memelihara naga di Zetac. Sebagai warga yang baik, Draco menyerahkan Wyvern ke pusat pelatihan naga untuk dilatih menjadi naga sejati. Wyvern sangat sedih, tetapi dia yang masih bayi tidak dapat berbuat apa-apa. Setelah berumur setahun, Wyvern mulai mencari Indigo’s dengan cara terbang rendah untuk menghidu aroma makanan yang menguar dari atap-atap rumah warga. Lalu pada malam hujan deras, Wyvern kembali menemukan Indigo’s melalui wangi roti yang dipanggang Draco.
Sejak saat itu, Wyvern mengunjungi Indigo’s tiap malam. Dia memperhatikan Draco bekerja dan berusaha membantu sebisanya. Namun, Wyvern tidak pernah berhasil di dapur maupun melayani tamu di kafe sehingga Draco memintanya untuk mengantarkan pesanan roti kepada pelanggan. Dari situlah cita-cita Wyvern muncul.
Wyvern menyampaikan keinginannya untuk berhenti berlatih kepada Coach Giles, tetapi ditolak mentah-mentah. “Kau harus menyelesaikan latihan selama enam tahun baru bisa menentukan mau apa.” Ultimatum itu dikeluarkan Coach Giles bukan tanpa dasar. Undang-undang naga telah mengatur semuanya. Coach Giles tentu tidak mau masuk penjara karena melanggar undang-undang.
Wyvern pantang menyerah. Setiap hari, dia berusaha keras menyelesaikan latihannya dengan cepat agar dapat segera terbang ke Indigo’s. Sering dia tiba dalam keadaan lemah karena kelelahan. Draco selalu menyuruh Wyvern fokus latihan, tidak perlu membantu di kafe, tetapi Wyvern tetap datang tiap malam. Akhirnya, Draco hanya menyuruh Wyvern mengantarkan roti ke rumah-rumah yang dekat dan menutup kafe lebih awal agar Wyvern dapat cepat kembali ke tempat latihan dan beristirahat.
Waktu berlalu begitu cepat. Tibalah hari kelulusan Wyvern. Pada hari itu, semua naga diberi tugas menjadi tunggangan kesatria sebagai penghargaan atas usaha keras mereka selama latihan. Hal itu juga sebagai uji coba untuk melihat kecocokan antara naga dan kesatria penunggangnya. Pasangan Wyvern adalah Pangeran Julius, seorang kesatria yang ramah dan lembut hatinya.
Setelah saling membungkuk, Pangeran Julius naik ke pelana di punggung Wyvern. Mereka mulai berkelana di udara dengan arahan sang Pangeran. Sambil memperagakan berbagai gerakan terbang, Pangeran Julius bertanya kepada Wyvern tentang kebenaran rumor yang mengatakan bahwa Wyvern tidak mau menjadi tunggangan kesatria. Dengan takut-takut, naga yang tetap bertubuh kecil itu menceritakan tentang cita-citanya. Sang Pangeran mendengarkan dengan saksama. Sesekali dia bertanya lebih detail.
“Bagaimana kalau kau mencobanya dulu? Kau bisa menjadi tungganganku dan tetap menjadi kurir roti Kafe Indigo’s. Jika kau tak suka, kau boleh berhenti sewaktu-waktu.” Wyvern hampir menubruk gunung batu ketika mendengar tawaran Pangeran Julius. Tanpa pikir panjang, Wyvern menyetujui tawaran itu. Tentu saja setelah berkali-kali meminta maaf karena hampir mencelakakan Pangeran Julius.
Pangeran Julius secara resmi mendaftarkan Wyvern sebagai tunggangannya. Wyvern menunjukkan surat tugas bercap Zetac itu kepada Draco yang juga menghadiri upacara kelulusan Wyvern. Wyvern bahagia sekali meskipun hidup sebatang kara, dia tetap dikelilingi orang-orang baik. Dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk tetap menjadi naga sejati.(*)
Tangerang, 27 Oktober 2024
Komentar Juri, Eva:
Sebagian dari kita mungkin sering mengalami kegundahan hati, antara memilih keinginan sendiri atau mengikuti aturan yang dituntutkan kepada kita. Apalagi bagi mereka yang tidak punya hak istimewa untuk bicara dan membela diri. Mungkin itu yang terjadi pada si naga kecil, Wyvern. Ia sebatang kara dan ingin membalas budi pada penolongnya, yang memberinya tujuan hidup, tetapi aturan terkait status dirinya tidak mendukung. Untungnya penulis menjadikan Wyvern sebagai sosok yang pemberani dan gigih, memberinya ending yang cukup manis, sehingga cerita ini pun tidak berakhir ngenes. 🙂
Eksekusi yang bagus, cerita ringan, pas, dan mudah dinikmati. Terima kasih sudah menghadirkan Wyvern, Emmy.