Tips Membuat Kalimat Pembuka pada Cerpen
Oleh: Nurul Istiawati
Kalimat pembuka dalam cerpen ibarat gerbang di sebuah rumah. Kenapa gerbang, sih?
Bayangkan jika kalian punya rumah. Di depan rumah kalian ada gerbang. Jika gerbangnya jelek, rusak, karatan dan tak berwarna, maka siapa pun pasti tidak tertarik masuk ke rumah kita.
Begitu juga kalimat pembuka. Kalimat pembuka bersifat mengantarkan. Karena mengantar maka kita harus membuat pembaca tertarik, jangan sampai di awal paragraf pembaca sudah dilanda kejenuhan sehingga enggan melanjutkan membaca karya kita.
TIPS MEMBUAT KALIMAT PEMBUKA:
- Melalui setting/latar
Setting ada tiga yaitu: tempat, waktu, dan suasana. Setting di sini bisa fiksi bisa juga lokasi nyata.
Contoh 1: Contoh kalimat pembuka dengan latar tempat yaitu dalam cerpen Robohnya Surau Kami (AA Navis).
Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bus, Tuan akan berhenti di dekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalan raya arah ke barat. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke jalan sempit itu.
Bayangkan belum apa-apa pembaca sudah disuruh berimajinasi tentang suatu tempat yang berkelok-kelok. Tapi justru itulah menariknya. Kita menjadi penasaran dan tertarik untuk membaca paragraf selanjutnya. Sebagai pembaca kita akan bertanya-tanya, “Ada apa sih di kotanya si aku?”
Contoh 2: Cerpen Dunia Murakami karya Bamby Cahyadi
Cahaya bulan tak pernah tampak, dan jalanan kini begitu lengang. Toko-toko telah lama tutup, lampu-lampu taman pun sudah dipadamkan. Aku melesat dengan sebuah mobil kekar buatan Jepang, membelah malam, menyingkap paksa tirai gerimis yang terus berderai. Mobil ini bagai kuda besi yang berderap-derap melaju di padang rumput yang basah dan sunyi.
Pada contoh 2 kalimat pembuka berupa setting suasana. Suasana digambarkan semenarik mungkin di awal paragraf.
- Membuka awal paragraf dengan pertanyaan
Membuka awal cerpen dapat menggunakan pertanyaan. Baik berupa dialog maupun pertanyaan narasi.
Contoh:
“Siapa kamu?” Kupandang matanya lekat-lekat dengan perasaan gemuruh. Tanganku gemetar dan jantungku kebas. Dadaku berkejaran dengan debur rasa takut.
“Aku malaikat maut yang jatuh cinta padamu,” jawabnya santai.
Bayangkan, pasti pembaca dibuat tergelitik dan tercengang untuk mengikuti cerita bertema cinta terlarang antara manusia dan malaikat. Tertarik, bukan?
- Aksi dan Adegan
-Aksi
Contoh pada cerpen Penolong (AA Navis)
Sidin berlari, berlari terus bagai anjing yang kemalaman pulang. Dan memang, di kala itu malam telah datang.
-Adegan
Plak! Ia menamparku. Kuberondong mukanya dengan cacian. Plak! Ia menamparku lagi. Aku tak terima, saat hendak menampar balik, tiba-tiba … Brakk! Tubuhku terdorong ke luar balkon di lantai 19.
- Dialog
Syaratnya dalam dialog pembuka ada “sesuatu yang wah” yang memancing ingin tahu. Dialog harus membuat pembaca penasaran di awal cerita.
“Kemarin aku melihatnya. Kau tak percaya? Dia juga sempat tersenyum padaku. Tidak mungkin dia sudah meninggal seminggu yang lalu!”
Demikian beberapa tips yang dapat langsung dipraktikkan. Pada dasarnya, kalimat pembuka merupakan kunci menarik pembaca dalam menikmati karya kita.
Nurul Istiawati, gadis 18 tahun yang hobi dengerin musik klasik.
Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata