Tips Melatih Si Kecil Berpuasa
Oleh: Lutfi Rose
Puasa adalah hal yang sekilas tampak sederhana. Di mana secara harfiah puasa adalah menahan diri untuk tidak makan dan minum, serta tidak melakukan hal yang membatalkannya, dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Sederhana, bukan?
Namun, jika kita tidak membiasakan dan mengenalkan aktivitas tahunan di bulan suci Ramadan ini kepada si kecil, maka hal sesederhana apa pun bakal terasa berat dan memberatkan. Jadi kita butuh mulai memperkenalkan salah satu rukun Islam ini kepada anak-anak
Adapun hal-hal yang bisa kita lakukan, demi merangsang pemahaman anak-anak sangat banyak ragamnya, namun saya mencoba mengambil beberapa bagian yang sederhana dan mudah dilaksanakan, sebagai berikut:
- Kenalkan anak tentang aktivitas puasa itu sedini mungkin.
Meskipun anak-anak masih sangat kecil dan belum mampu berkomunikasi dengan baik, hakikatnya mereka paham dan merekam segala apa yang kita sampaikan padanya. Kita beri tahu saat kita sedang melaksanakan ibadah puasa. Semisal, “Nak, hari ini kita akan puasa.”
Ajak mereka makan sahur sesekali ketika mereka terbangun saat kita sedang sahur bersama. Lakukan hal yang sama pula saat kita berbuka. Ajak mereka membaca doa berbuka puasa kemudian menyantap makanan bersama-sama. Dengan demikian mereka akan mulai merekam apa saja tindakan yang orang tua lakukan.
- Mulai jelaskan apa yang dimaksud dengan puasa.
Jika dia mulai bisa bicara, coba jelaskan dengan bahasa yang sederhana, bagaimana cara berpuasa itu. Bisa kita katakan, “Puasa itu tidak makan dan minum, ya, Dek. Dari pagi sampai sore.”
Jika pun Ibu sedang tidak berpuasa, usahakan jangan makan di depan mereka, biarkan mereka berpikir bahwa semua orang dewasa sedang berpuasa. Nanti ketika mereka sudah cukup mampu berkomunikasi, baru kita jelaskan mengapa Ibu bisa tidak puasa sedangkan Ayah tidak.
- Ajak anak melakukan semua aktivitas di bulan puasa.
kenalkan aktivitas selama puasa, mulai sahur—jangan dipaksa harus tepat waktu, bisa sebangunnya dia—kemudian berbuka dan salat tarawih, serta tadarus.
Bukan masalah saat tarawih mereka hanya berlarian dan bermain di sekitar kita. Itu tak mengapa, biarkan mereka mengenal tempat beribadah kita, sehingga muncul rasa cinta pada masjid dan musala. Kemudian ajak mereka duduk di samping kita sambil kita membaca Alquran bersama-sama. Telinga mereka akan terbiasa mendengar kalam Allah tanpa mereka sadari.
- Berikan reward setiap mereka mencapai satu tahapan peningkatan dalam belajar berpuasa.
Berikan pujian pada anak, ketika dia lolos tidak makan camilan sampai siang, misalnya. “Hari ini Adek hebat sudah kuat puasa sampai siang, besok kita latihan lagi ya sampai asar.” Atau beri dia hadiah makanan kesukaanya, saat dia mampu belajar berpuasa.
Lakukan itu secara periodik hingga mereka merasa itu bukan lagi suatu kewajiban, tetapi adalah hal yang menyenangkan dan biasa dilakukan.
- Pantau semua hal yang mereka lakukan selama puasa.
Lihat apa saja yang mulai mereka pahami dan tirukan. Benahi jika ada yang salah kaprah, luruskan dengan kalimat yang lembut.
Jika suatu ketika mereka bertemu dengan orang yang kebetulan tidak berpuasa, coba jelaskan dengan sederhana bahwa puasa memang ditujukan pada orang-orang beriman, orang-orang pilihan yang taat kepada Allah.
Demikian tips yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat. Dan jangan pernah lelah membimbing putra putri kita menjadi generasi Islam yang paham dan taat pada agamanya. (*)
Lutfi Rose, seorang ibu yang ingin meninggalkan jejak kebaikan bagi putra putrinya dengan belajar menulis.
Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata