Tentang 5 Hari Sekolah
Sekolah adalah rumah kedua bagi para pelajar. Kita—para pelajar—lebih sering menghabiskan waktu di sekolah. Kurang lebih sekitar 8-10 jam per hari. Berangkat pagi dan pulang sore.
Apa lagi sekarang pemerintah sudah mencanangkan program 5 Hari Sekolah untuk sekolah tingkat atas atau yang biasa disebut SMA. Bersekolah pada hari Senin sampai Jumat, dan libur pada hari Sabtu dan Minggu. Dengan harapan, pada hari libur tersebut para pelajar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk berisitirahat atau mengisi waktu tersebut dengan kegiatan lain yang diminatinya—ekstra kulikuler.
Sebenarnya program ini cukup menarik untuk saya pribadi. Karena dengan berjalannya program ini saya melihat adanya sedikit perkembangan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Namun, di luar daripada itu, ada beberapa hal yang menurut saya menjadi kekurangan dalam program 5 Hari Sekolah tersebut.
Pertama, Jam Pulang Sekolah
Kita bersekolah selama 5 hari pada hari Senin sampai Jumat. Di sana kita selesai pelajaran maksimal pukul 4 sore. Belum lagi jika ada kegiatan di luar jam pelajaran. Misal, seperti kegiatan organisasi maupun hal lain—yang membuat jam pulang sekolah menjadi lebih lama.
Nah, di sini perlu diperhatikan juga soal bagaimana para siswa akan pulang karena tidak semua siswa berjalan kaki—bagi yang rumahnya dekat—atau memiliki kendaraan pribadi. Sebagian dari siswa mengandalkan alat transportasi umum yang mana jika semakin malam maka kendaraan umum akan semakin sedikit dijumpai, apalagi di daerah-daerah tertentu.
Kedua, Tugas Sekolah
Tentang tugas sekolah ini ternyata menjadi permasalahan yang banyak dikeluhkan oleh beberapa pelajar. Memang benar, siswa adalah manusia yang tak pernah lepas dari tugas-tugas sekolah. Dan sebenarnya tidak ada yang mempermasalahkan jika kami—para pelajar—diberi tugas sekolah atau PR. Karena itu akan menjadikan siswa lebih rajin dan disiplin dalam belajar.
Namun sayangnya terkadang tugas menjadi sangat menumpuk terutama di hari-hari libur panjang, bahkan libur yang hanya bisa terbilang beberapa hari pun membuat siswa mulai sibuk mengerjakan tugas ini dan itu. Lalu apa fungsi program 5 Hari Sekolah? Kenapa tidak dibuat program Sekolah Setiap Hari? Karena jika diamati lebih mendalam tugas-tugas ini tak jauh berbeda dengan membuat siswa—seperti—bersekolah setiap hari.
Ketiga, Biaya Pendidikan
Seharusnya dengan semakin banyaknya dana bantuan dari pemerintah, juga ditambah sekolah-sekolah berbasis negeri, biaya sekolah menjadi lebih ringan. Tapi ternyata tidak. Orang tua siswa masih saja sibuk dibebankan dengan banyaknya pengeluaran seperti membayar uang untuk kegiatan ini dan itu yang katanya demi kemajuan sekolah dan para siswa, sementara beberapa dari siswa tidak merasakan manfaat atau kemajuan yang dimaksud tersebut.
Mungkin benar uang-uang itu terlihat dengan pembangunan dan fasilitas sekolah yang lumayan baik. Tapi selain itu?
Misalnya dalam sekolah kejuruan, di sini para siswa pasti akan mengikuti kegiatan di luar sekolah selama beberapa bulan atau yang sering kita sebut prakerin (Praktik Kerja Industri). Anehnya siswa yang sedang melaksanakan prakerin masih harus membayar biaya pendidikan. Padahal sudah jelas jika para siswa tidak menikmati fasilitas sekolah dalam jangka waktu yang panjang, terlebih kami juga harus membayar biaya untuk melaksanakan kegiatan ini.
Keempat, Waktu Belajar
Selama di sekolah kita memaksimalkan diri untuk belajar, mencari pengetahuan yang dibagikan oleh para tenaga pengajar. Tapi, sekarang ini banyak waktu terbuang sia-sia di sekolah karena banyak jam kosong pada setiap pelajaran. Alasannya beragam, mulai dari kesibukkan tenaga pengajar itu sendiri, lupa, karena tidak adanya murid yang memanggil dll.
Untuk sebuah kesibukan memang itu dapat dimengerti, karena selain mengajar tentu mereka memiliki beberapa hal mendesak lain yang tak bisa dihindari. Namun, untuk hal lain seperti lupa ataupun tidak tahu di mana kelas tempatnya mengajar—karena beberapa sekolah menggunakan sistem moving class—itu sungguh alasan yang tidak masuk akal. Padahal bisa saja ia bertanya pada guru lain atau siswa yang ada. Dan sedikit lebih mengecewakan jika para tenaga pengajar hanya masuk ke kelas guna memberi tugas dan langsung pergi lagi.
***
Harusnya sekolah menjadi tempat belajar yang efektif untuk para siswa. Dengan adanya program 5 Hari Sekolah saya sangat berharap bahwa ada kebijakan-kebijakan yang tidak hanya memberatkan siswa namun juga memberi manfaat lebih sehingga program ini bisa berjalan dengan baik dan para pelajar pun dapat menyerap ilmu yang mereka terima tanpa merasa terbebani.(*)
Biodata:
Naafisa merupakan nama pena dari Nilna Kaesan Nafis. Seorang pelajar yang bersekolah di SMKN 2 Bawang, jurusan Teknik Audio Video. Meski mengambil jurusan elektronika tapi ia sangat suka menulis. Belum memiliki cita-cita tetap, tapi ingin menghasilkan karya yang bisa dikenang oleh banyak orang.
JIka ingin tahu lebih lanjut bisa menghubunginya di:
Email: Nilnakaesan2001@gmail.com
Fb: Nilna Kaesan Nafis
IG: Nilna_Kaesan
Grup FB KCLK
Halaman FB kami
Pengurus dan kontributor
Cara mengirim tulisan
Menjadi penulis tetap di Loker Kita