Udara masih terasa dingin. Waktu masih menunjukan pukul 04.25. Wiwin yang sejak semalam insomnianya kambuh, belum juga bisa memejamkan mata. Segera saja membuka warung kecilnya.
Tag: Keluarga
Anak Semata Wayang Bapak
Prang! Tak lama setelah mendengar sebuah benda terjatuh, aku bergegas keluar kamar. Meninggalkan tugas yang masih menumpuk di atas meja belajar, lalu pergi menuju dapur
Puing-Puing yang Terserak
Oleh: Lily Rosella Apakah hanya karena seseorang mencintaimu, lantas kau harus mencintainya? Apakah saat ia berharap dapat bersamamu, maka kau harus hidup dengannya? Bagiku … itu
Aku, Kamu, dan Hujan
Aku, Kamu, dan Hujan “Kita tahu semua itu salah, lalu kenapa masih melakukannya? Kenapa malah mempersulitnya?” tukas Angga sore itu, tidak setuju dengan saranku. Kata-katanya
Tragedi 22 Tahun Silam
Penulis: Milenia Safitri Pria jangkung berkulit hitam manis mengenggam sebuah foto yang robek menjadi tiga bagian. Bagian pertama berisikan seorang Ayah, kedua berisikan seorang Ibu,