Review Buku Anomali Hati
Penulis: Cici Ramadhani
Sebelum jarak menjadi jauh, hati kita pernah sedekat jari telunjuk dan jari tengah ini.
Spoiler Alert!
Judul : Anomali Hati
Penulis : Lubis Grafura
Penerbit : Mojok
Kota dan Waktu Terbit : Yogyakarta, 2018
Halaman : 175
Lubis Grafura terpilih sebagai salah satu penerima dana hibah dari Kementerian Pendidikan Nasional, Pusat Perbukuan, dan Kurikulum pada tahun 2011. Karyanya berupa cerpen, puisi, dan artikel telah diterbitkan di berbagai media cetak nasional. Beberapa novel di antaranya adalah Novel Aku Mati Memeluk Boneka (Narasi, 2011) dan Novel Surabaya : Edisi Saduran (Balai Pustaka, 2013)
Pada novel ketiga Lubis Grafura berjudul Anomali Hati, halaman pertama yang ditemui adalah, “Waktu. Ada rahasia besar di dalamnya. Ia membunuh perlahan tapi di sisi lain juga memberikan penyembuhan dengan perlahan.”
Alendra, seorang mahasiswa yang tertarik dengan ilmu fisika dan dapat julukan ‘Profesor’ di kampusnya, berkenalan dengan Sheli dari pesan yang kesasar ke gawainya. Dari sana, mereka selanjutnya rajin berkirim kabar dan bersenda gurau.
Tetapi, jalinan hangat itu tidak bisa ditingkatkan menjadi perjumpaan. Selalu ada kendala yang membuat keduanya gagal bertemu meskipun tempat dan waktu telah ditentukan. Kejanggalan yang terus berulang itu membuat Alendra melakukan penyelidikan dan menarik simpulan bahwa telah terjadi perbedaan waktu.
Segala usaha mereka lakukan untuk membuat waktu di antara keduanya sejajar sehingga dua hati yang direntang oleh jarak bisa dipersatukan.
Di awal tulisan, pembaca harus ekstra sabar mengikuti alur kisah Alendra dengan segala istilah ilmu fisika. Kejanggalan terjadi, saat Alendra mengalami anomali waktu yang diyakini sebagai ilmu fisika. Alendra meyakini adanya dua dimensi di dunia ini, di mana Alendra dapat berkomunikasi dengan seseorang di masa depan, yaitu Sheli. Sedang di masanya saat ini seorang Sheli sama sekali tidak mengenal dirinya.
Namun, kisah selanjutnya adalah hal yang menarik karena membuat pembaca penasaran. Benarkah ada dimensi lain di bumi ini? Seperti halnya Drama Korea The King Eternal Monarch. Namun dalam Novel Anomali Hati, Alendra tidak dapat bertemu dengan Sheli yang selama ini dia kenal walau prediksi waktunya telah sejajar. Dan yang menarik adalah ketika Alendra di tangkap polisi karena mengirim surat ke kedutaan Australia yang berada di Indonesia bahwa akan terjadi pengeboman yang menewaskan tiga puluh orang. Alendra merasa sangat sedih karena dianggap teroris dan meninggalkan ibunya yang tua seorang diri.
Akhir dari Novel Anomali Hati ini sungguh di luar perkiraan, yang menceritakan Alendra melayang-layang secara ilmu fisika. Alendra menemui guru agamanya, “Orang pertama nanti yang akan dicari saat seseorang bangkit dari kematian adalah ibunya.”.
Alendra mengalami anomali waktu dalam tidurnya akibat sebuah kecelakaan, dan tetap bertemu dengan Sheli yang baru dikenalnya. Novel ini juga banyak pesan moral bahwa kita harus menghargai waktu. “Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian, melainkan orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh dan nasihat-menasihati dalam kebaikan.”
Cici Ramadhani menyukai literasi sejak jaman SMP. Namun, setelah menjadi IRT dan bergabung dalam grup literasi mencoba mengasah hobi lama… Mulai menyampaikan pesan melalui kata.
Suatu saat berharap bisa bercerita tentang alam karena sangat menyukai warna birunya laut, suara air terjun, dinginnya hawa pegunungan.
Semoga dalam tiap cerita dapat tersampaikan hikmah dan bermanfaat bagi pembacanya….
Editor: Erlyna
Sumber gambar: Google.com