Review Buku: After Mbrojol
Oleh: Mii
Judul Buku: After Mbrojol
Nama Penulis: Windi Sulistriani
Penerbit: Cloud Books, Depok
Cetakan: Agustus 2021
Tebal Buku: 368 halaman
ISBN: 978-623-97572-0-5
Apa jadinya jika seorang laki-laki yang julid bertemu dengan seorang bapak yang tak kalah julid darinya ditambah dengan kelakuannya yang limited edition? Mereka bukannya saling adu mulut, tetapi justru saling adu siapa yang paling julid. Belum lagi tingkah absurd putri tunggal dari bapak tersebut yang mampu bikin orang tercengang.
Novel metropop ini menceritakan tentang Aldo yang julid harus bertemu dengan Satria Marvel Bagaskara, seorang bapak-able yang tak kalah julid dengan sifat dan kelakuannya yang limited edition. Bahkan kelakuan Marvel yang sangat limited edition itu pun menurun pada sang putri, Aluna. Namun, bedanya Aluna sangat polos, hingga membuat kedua teman sejak kecilnya, Aldo dan Tiara, gemas dengan kepolosan Luna.
Mulai dari Aldo kecil hingga Aldo dewasa, Aldo dan Marvel tak pernah akur. Bahkan ketika akhirnya Aldo menikah dengan Luna pun, ia dan Marvel masih saja selalu saling menjulid. Namun, semua kejulidan itu sedikit berkurang ketika dua malaikat kecil Aldo dan Luna lahir.
***
Ketika saya pertama kali membaca novel ini, saya disuguhkan adegan yang membuat saya tertawa dengan keras. Bagaimana tidak, jika adegan pertama saja adalah tingkah polos seorang Luna kecil berusia dua tahun. Ya, Luna dengan polosnya menaburkan bedak di teras rumah hanya karena berpikir jika orang bisa terjatuh karena bedak maka ayam pun juga bisa. Adegan itu bagi saya sangat menggambarkan tingkah polos seorang anak kecil. Bahkan kepolosan seorang Aluna itu bertahan hingga ia telah dewasa dan memiliki dua orang anak. Bagi kedua temannya sejak kecil, Aldo dan Tiara, Luna dewasa dengan Luna kecil tak ada bedanya.
Selain Luna, dalam novel ini pun menceritakan tentang seorang Aldo yang sejak kecil sudah sangat julid. Namun, kejulidannya itu akan bertambah ketika ia bertemu dengan Marvel, ayah dari Luna. Marvel dan Aldo ini seperti dua calon ketua OSIS yang sedang adu debat. Bahkan ketika akhirnya Aldo dan Luna menikah pun, ia masih sering saling julid dengan Marvel. Tiada hari tanpa menjulid jika mereka sudah bertemu. Akan tetapi, kejulidan mereka ini membuat jalan cerita menjadi sangat menarik. Karena jarang sekali ada seorang anak yang bisa menandingi kejulidan seseorang yang lebih tua darinya.
Novel After Mbrojol ini termasuk novel dengan konflik yang ringan. Konflik dalam novel ini hanya tentang Aldo dan Marvel yang sering saling julid dan ketika Marvel harus kehilangan calon anak keduanya. Dalam konflik yang kedua ini semuanya dimulai ketika Aldo harus pergi mengikuti orang tuanya pindah tepat di saat Luna ulang tahun. Luna yang kehilangan Aldo, berlari keluar menghiraukan panggilan ibunya hingga akhirnya terjadi sebuah kecelakaan yang mengakibatkan Rena, ibu Luna, keguguran.
Selain adanya konflik yang ringan, dalam novel ini pun kita dapat melihat adanya persahabatan sejati. Aldo, Luna, dan Tiara adalah contoh sahabat sejati yang selalu ada di sisi kita apa pun yang terjadi. Tak peduli seberapa dewasanya mereka, ketika mereka bersama, mereka akan berubah seperti anak kecil.
Kemudian, dari sisi cover sendiri kita akan disuguhkan dengan adanya gambar tokoh utama novel ini, Aldo dan Luna. Selain itu, kita juga akan menemukan adanya sebuah tagline di bawah judul yang membuat penasaran, “Sudahi sedihmu, mari menjulid bersamaku”. Untuk warna pada cover, yang dipakai adalah warna cerah dengan dominan putih. Warna cerah ini seolah-olah mengajak kita untuk selalu bahagia dan selalu tertawa.
Walau novel ini terlihat sempurna, tetapi tetap saja akan ada kekurangannya. Salah satu kekurangannya adalah masih adanya beberapa typo pada kepenulisannya. Meskipun typo ini tak terlalu fatal dan masih bisa kita pahami maksudnya, tetapi akan lebih baik lagi jika tak ada typo sama sekali. Typo ini bisa diminimalisir dengan adanya self editing dari penulis dan dibantu oleh editor dari penerbit.
Kesimpulannya adalah terima kasih untuk kak Windi Sulistriani yang telah membuat novel yang ringan konflik ini. Novel yang berisi tentang kehidupan sehari-hari dan ditambah dengan adanya bumbu komedi ini cocok dibaca dalam keadaan apa pun. Termasuk ketika kita sedang badmood.
Sudut Hati, 15 Mei 2022
Rizki Nur Ismi dengan nama pena Mii adalah seorang penggemar K-Pop sejak 2008. Gadis yang lahir tanggal 14 Februari ini seorang yang menyukai cokelat, nasi goreng, menulis, dan hobi membaca. Selain menulis, ia juga aktif berkegiatan di Extraordinary ARMY (@xarmy.official) subunit dari komunitas Extraordinary Korean Wavers (@xkwavers). IG: @myun17.
Editor: Vianda Alshafaq