Punya Sahabat Tunarungu? Kenapa Tidak?

Punya Sahabat Tunarungu? Kenapa Tidak?

Punya Sahabat Tunarungu? Kenapa Tidak?

Satu sahabat sejati, lebih berharga dari harta seluruh negeri.

Rasanya tidak berlebihan, ya, ungkapan di atas. Siapa, sih, yang tidak pingin punya sahabat sejati? Orang yang memahami kita lebih dari kita sendiri. Semua juga pasti pingin, ya. Terlebih lagi, kita– para kaum perempuan– yang tidak bisa memisahkan hidup kita dari aktifitas curhat. Setelah curhat, rasanya beban berat seketika hilang tak berbekas, apalagi jika curhat pada orang yang tepat. Namun, bagaimana jika orang yang kita ajak curhat adalah penderita tunarungu? Apakah curhatan kita akan percuma karena yang diajak curhat tidak paham? Jangan salah! Meski punya banyak kekurangan, memiliki teman curhat seorang tunarungu juga ada kelebihannya, lo.

1. Introver

Tidak selamanya orang introver itu buruk. Sebagian besar, penderita tunarungu adalah kaum introver. Mereka cenderung menutup diri dari publik dan orang-orang yang dikenalnya. Sang introver biasanya hanya bergaul dengan orang-orang tertentu yang dipercaya dan tidak suka ikut campur urusan orang lain. Jadi, jika kalian curhat tentang masalah kalian kepada penderita tunarungu, besar kemungkinan rahasia kalian akan aman, Kawan. 

2. Peka

Senang gak, sih, kalau punya sahabat yang peka? Apalagi kaum perempuan yang maunya selalu ingin dimengerti. Para penderita tunarungu biasanya mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi. Mereka bahkan bisa tahu beban yang sedang kita hadapi hanya dengan merasakan embusan napas berat yang kita lepaskan. Perhatian banget, ya. 

3. Pembaca Wajah yang Baik

Selain dengan menulis, penderita tunarungu terbiasa mengandalkan gerak bibir untuk memahami lawan bicaranya. Mereka akan sangat “ahli” mengetahui apa yang kalian ucapkan dari jarak jauh meski tanpa suara. Selain itu, penderita tunarungu pandai membaca wajah. Dia akan tahu kalau kita sedang bad mood atau gembira meski hanya menatap wajah kita. Siapa tidak pingin punya sahabat kaya gini?

4. Setia Kawan

Karena keadaan dirinya, penderita tunarungu seringkali merasa minder. Mereka akan menghindari perkumpulan dan tidak punya banyak teman. Oleh sebab itu, seorang teman yang mau bergaul dengannya adalah sebuah anugerah baginya. Mereka akan memperlakukan teman seperti barang berharga. Menjaganya dengan baik dan melakukan apa saja selama ia mampu.

5. Pendengar yang Baik

Tunarungu bisa mendengar? Tidak! Tapi mereka betah menemani dan membalas chat-mu meski berjam-jam lamanya. Penderita tunarungu biasanya teman ngobrol yang asyik. Mereka akan mendengarkan apa saja yang kamu keluhkan, mulai dari hal berat hingga remeh temeh. Bahkan sahabat tunarungu rela menemani kamu chatting hingga tengah malam, dan melupakan semua kegiatannya hanya untuk menemani kamu membahas laki-laki yang sedang kamu taksir. Kurang baik gimana coba?

So! Tidak semua penderita tunarungu adalah bawaan lahir. Beberapa mungkin harus menerima takdir pahit itu akibat kecelakaan dan sebab lainnya. Namun, apapun itu, jangan pernah memandang seseorang hanya dari penampilan luar. Jangan memandang sebelah mata manusia yang mempunyai cacat fisik. Bisa jadi mereka mempunyai hati yang lebih berharga dibanding kita yang normal. Apalagi bagi kaum perempuan. Jika mempunyai sahabat ibarat mempunyai emas, maka mempunyai sahabat tunarungu ibarat mempunyai emas 24 karat. ❤

Salam hangat.

 

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata

Leave a Reply