Pohon Tal

Pohon Tal

Penulis: Milenia Safitri

Duka mulai berserakan, sebab aku kehilangan pohon tal punyaku. Pohon tal yang dengan daunnya aku dapat menulis sajak seorang aku, yang dari rantingnya dapat menahan daun agar tidak terjatuh (agar mimpinya terus ada di atas). Aku tahu, tak selamanya pohon tal membangkitkan aku—mengokohkan aku dengan segala aksara yang kugores. Tak selamanya ia ada disebelahku dengan menanggung semua beban yang seharusnya aku tuntaskan sendiri. Sebab, pohonku bukan babu yang dapat kuperintah dengan sesuka hati (semena-mena).

Pohon tal, aku memang terkesan kurang ajar. Aku merasa aku taktahu diri dengan segala kelakuanku yang sepat. Pohon tal, apa yang sudah kusumbangkan—kuberi padamu? Selain lakuku yang selalu berpahit rupa.

Pohon tal, apakah kau sudah lelah mendengar ceritaku? Apakah ranting kau sudah tak ingin berkuasa mengeluarkan kekuatan untuk menahan daun yang berisi goresan penaku? Pohon tal, aku tahu pertanyaan itu buat sesak untuk dijawab. Sebab, pertanyaan itu mendadak karena takpernah sanggup kutanyakan, serta bagimu mungkin hal itu sudah kadaluarsa untuk kau harapkan.

Tapi, kau mesti tahu, ada hujan yang siap mengguyurmu. Membuat akarmu menyerap air dari hujan yang sudah kubisikkan doa kepada Tuhan. Alasannya adalah, biar air yang kau serap itu dapat enyahkan rasa bersalahku. Sebab, doa yang terkandung dalam hujan itu berisikan pintaku kepada Tuhan, untukmu.

Pada suatu saat nanti, bila semua tentang aku telah gugur bersama daunmu, kemudian berserakan di tanah yang menjadi arti bahwa terjatuhlah dengan kejam semua yang telah kutulis. Sebabnya adalah, kau sudah berhasil membunuh dongengku bersama daunmu. Maka, kuingin daunmu tumbuh dengan cepat, dengan batang dan ranting yang lebih kokoh dari sebelumnya, dengan daun yang tak mudah layu.

Kemudian, ada pemilik baru yang lebih baik dariku—yang sanggup bermanis rupa padamu, dengan tulisan yang tak kalah indah dibanding aku.

07/04/2017-Di dua dua lewat dua delapan.

Milenia Safitri, seorang pencinta hujan yang terkadang frontal ketika menuangkan perasaan lewat aksara. Sekarang ia di kelas XI MIPA 3 di MAN 1(MODEL) Lubuklinggau dan ditunjuk sebagai ketua  organisasi FLP di sekolah. Bercita-cita menjadi penulis.

Akun FB: Millenia Safitri, Instagram: gads_asritams, email: safitrimillenia29@gmail.com.

Pegurus dan Kontributor

Cara menulis di Loker Kita