Pilihan Hati; Puisi-Puisi Lutfi Rose
Kekasih Halalku
Ku persembahkan sebentuk rasa yang tulus untukmu
Engkau yang dengan khusyuk menggenggam separuh hatiku
Sepanjang perjalanan panjang nun penuh rintang
Tak pernah lepas tautan jemarimu
Tenang
Penuh keyakinan
Sayang …
Ribuan ucap terima kasih
Takkan cukup mewakili panjat syukurku
Sosokmu, yang menghadirkan segala kesempurnaan rasa
Memberi sepenuh isi dunia
Hadirmu menyempurnakan hidupku
Pilihan Hati
Dunia boleh saja mencela
Berpasang mata menghujat nyata
Ribuan suara tak menerima
Mempertanyakan sebuah rasa
Mengapa harus dia?
Haruskah mendengar cicit tak bertuan?
Tuah serapah menyumpah garang
Doa siksa atas sebuah pilihan
Semua tentang perasaan
Tak berupa, pun tak tertakar permata intan
Aku tak peduli
Meski harus mengharu biru
Dengan tangis yang menderu-deru
Tak bergeming tekadku
Sebab, aku memilihmu
Merengkuhmu
Sepi
Serasa bulir perih merayap
Menyiksa sukma
Sunyi
Tertinggal selarik pias
Wajah tanpa darah
Ragu
Menahan raga merindu
Sosok tak mampu dekap
Malu
Menuai sepatah ucap
Selaksa ribuan pekat
Sesal
Masa takkan kembali
Menghapus ucap
Putus
Atas rasa yang hampir pupus
Kembali aku memilihmu
Usaikan
Usah simpan gelebah sedalam samudra
Tak kau tahu sekuat apa hati menggenggam
Usaikan rasa meluruh serupa hujan
Membasah buana memeluk alam
Tetap tenang dalam keyakinan
Sepeninggal guntur menggelegar
Siluet teja anggun menghidupkan
Enyahkan gundahmu
Mendekat padaku
Kan kuhapus lukamu bersama untaian selirih rindu dalam pelukan
Kamu
Aku menyepakati sore sebagai kisah tentangmu
Tentang apa saja yang selalu aku ingat
Ada lembayung senja di tangkai barat
Ada senyummu yang selalu menyemat
Kamu ingat aroma sewangi mawar itu
Sempat menghias indah genggaman
Kuhaturkan bersama sekeping hati penuh rasa
Tak kumungkiri jerat manja mencipta asa
Seteguk demi seteguk meniti puja
Menjelma obsesi raga nan sempurna
Pesona penuh renjana
Wajahmu merona tulus
Menggelitik hasrat ingin menyentuh
Terlintas tanya
Kaukah bidadariku?
Yang datang usai puluhan purnama menunggu
Pada hati kuracik kenang
Pada jiwa kuyakinkan masa depan
Padamulah aku kan pulang
Rengkuh jiwa bersama raga
Bahagia
Kerinduan
Mentari menguning
Sebelum tenggelam di balik pepohonan
Kicau burung mengisi bias di sela rindang
Menghadirkan bayang sesosok kenang
Pagiku yang penuh rindu
Selarik rasa menyiksa hati mencabik, mengiris menjadi dua bagian
Memaksa hati terima kekalahan
Sakit!
Dari bumi yang memijak tanah basah
Usai tetesan embun terakhir dari pucuk daun melati
Rinduku pun membaur basah
Padamu
Menyergap makin mengikat
Berpulang
Tak pernah terlintas dalam benak
Secepat ini sukma lepas
Tergambar jelas mengisi kenang
Gelak
Canda
Gegap gempita penuh cinta
Nyatanya
Tuhan lebih menyayangimu
Melebihi kasih belahan jiwa
Kata tersimpan diam
Hanya linang dalam dekap
Berdoa
Berharap tetap kuat
Semoga bahagia di sana
Tabah meretas luka dalam ikhlas, garwamu
Lutfi Rose,memiliki nama asli Lutfi Rosidah, sebuah nama pemberian Ayah. Nama yang juga dipakai di sebagian besar akun media sosialnya. Seorang ibu rumah tangga berpenghasilan, memiliki tiga orang putri dan seorang putra, tetapi masih imut. Hihi… Penulis berasal dari Kota Apel dan tetap istiqomah di tanah kelahiran. Seorang pejuang gombal yang ingin mewujudukan mimpi masa kecilnya menjadi seorang penulis. Semoga bisa terealisasi.
Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata