Menyeduh Quality Time

Menyeduh Quality Time

Menyeduh Quality Time
Oleh: Evamuzy

MOBILITAS tinggi telah menyerang segala aspek kehidupan. Tak terkecuali kehidupan dalam keluarga. Kesibukan di luar rumah baik yang dikerjakan karena sekadar hobi maupun keharusan, menggiring setiap anggota keluarga tidak memiliki waktu luang untuk bersama. Sekadar berbincang, makan bersama apalagi piknik atau tamasya. Yang akhirnya membuat ruang keluarga terasa kosong dan hampa. Tak lagi dikenal makna khas keluarga: cerita, tawa dan ceria. Sebab para penghuninya hanya membawa pulang sisa-sisa tenaga dari luar rumah. Lelah, letih dan lusuh.

Ibu kehabisan tenaga karena harus mengurus rumah seharian. Ayah sibuk di kantor, pulang dengan lesu dan tubuh yang meminta hak istirahat. Kakak pulang di sore hari, membawa setumpuk tugas sekolah, lalu memilih asyik dengan gagdetnya setelah tugas rampung dikerjakan. Sementara Adik, ekstrakurikuler, juga berbagai les yang diikutinya membuat dia tak kalah sibuk dengan yang lainnya. Kalau sudah begini, apa bedanya rumah dengan kos-kosan? Keharmonisan yang diidam-idamkan setiap keluarga pun hanya bisa jadi angan-angan. Maka, sebelum hal itu benar-benar terjadi, mari ciptakan quality time dengan beberapa cara berikut ini:

1. Sebisa mungkin jauhi gadget saat di rumah.

Sudah bukan rahasia lagi, kalau gagdet dan semua yang ada di dalamnya, seperti: gim dan media sosial hanya akan menciptakan jarak antara anggota keluarga. Aktivitas bermain gagdet yang berlebihan akan berakibat kurangnya empati seseorang terhadap lingkungan sekitar. Kurang peka dan mengerti apa yang dirasakan orang lain. Jadi, untuk lingkungan sepenting keluarga, mari jauhi hal-hal yang berpeluang akan mengurangi waktu-waktu bersama dan budaya saling mengerti.

2. Ganti acara main gim dari gagdet dengan menonton TV bersama di ruang keluarga

Untuk mengalihkan keseruan main gagdet, kita bisa ubah dengan kegiatan yang tak kalah menarik. Semisal: nonton acara TV, ke bioskop bersama atau menghabiskan koleksi DVD film-film seru di ruang keluarga. Tentu tontonan yang bersahabat dan baik untuk anak-anak.

3. Jangan sepelekan sarapan pagi bersama

Di meja sarapan, tertuang semangat baru bagi setiap diri. Sepotong roti tawar dengan selai nanas atau susu, nasi goreng plus telur ceplok, segelas jus jeruk atau susu yang dihidangkan penuh kasih oleh ibu adalah supplier tenaga pokok bagi setiap tubuh orang-orang terkasih. Hidangan yang disantap dengan celoteh khas sinar matahari yang sedang menghangat ditambah motivasi-motivasi ringan yang diberikan ayah adalah komponen sempurna bagi energi setiap anggota keluarga. Terutama untuk sang anak. Jadi, jangan sepelekan sarapan pagi bersama, yak.

4. Rancang dan lakukan liburan di akhir pekan

Liburan atau tamasya bersama terbukti jitu me-refresh otak dari segala rutinitas yang pasti terkadang menjenuhkan. Bagi sebuah keluarga, liburan bersama yang diisi keceriaan akan berkesan bagi anak-anak. Hidup di dalam memori anak-anak, dan dapat menstabilkan emosi mereka. Tawa bahagia saat berlibur adalah salah satu indikasi keluarga harmonis.

5. Perbanyak kebersamaan dengan kegiatan-kegiatan menarik dan berkesan.

Perbanyaklah melakukan kegiatan menarik. Misalnya: menanam tanaman di kebun belakang atau memasak menu baru bersama. Kegiatan sederhana tersebut mampu membawa rasa nyaman. Interaksi yang harmonis saat menggali tanah lalu menanam bibit tanaman juga membuat adonan kue atau bumbu masakan tak jarang menciptakan keceriaan di setiap anggota keluarga. Lelucon kecil yang tercipta menghadirkan tawa yang membuat iri siapa pun yang menyaksikannya. Tak terkecuali burung pipit dan daun-daun yang berjatuhan.

6. Bicarakan harapan masa depan di ruang bersama dengan tujuan agar semakin mengetahui keinginan satu sama lain

Always listening always understanding

Iya, dengan mendengarkan kita dapat mengetahui keinginan siapa pun. Konsep ini jelas sangat penting dalam keluarga. Maka ciptakan waktu bersama yang diisi dengan saling mendengarkan keinginan, harapan, cita-cita satu sama lain. Agar tak timbul salah paham antara anak dengan orangtua. Ataupun pemberontak anak yang lahir karena orangtua yang tak mengerti keinginan anak-anaknya.

Jadi, mari ciptakan quality time demi tawa, cerita dan ceria selalu mengisi ruang keluarga. (*)

 

Tentang penulis:

Evamuzy, gadis kelahiran kota Brebes. Penyuka warna cokelat muda dan tak suka alas kaki basah.

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata