Kulit Kering Setelah Lebaran? No!

Kulit Kering Setelah Lebaran? No!

Kulit Kering Saat Lebaran? No!
Oleh: Cahaya Fadillah

Bulan Ramadan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam sedunia. Bagaimana tidak, di bulan ini segala hal baik yang dilakukan akan mendapatkan berkali-kali lipat pahala. Di bulan ini juga bulan yang penuh dengan kemuliaan, bulan yang mengajarkan bagaimana harus menahan hawa nafsu dunia atau hal-hal yang tidak baik lainnya.

Setelah menahan segala hal keduniawiaan dalam satu bulan penuh, kita akan diberikan hari kemenangan. Hari di mana segala orang akan menjadi pribadi yang baru. Semua serba baru, mulai dari pribadi yang baru, hingga baju baru bagi yang mampu membeli baju lebaran. Buat yang tidak bisa membeli, tidak apa. Yang penting, pribadi yang baru: pribadi yang lebih baik.

Semua orang berlomba-lomba untuk tampil sempurna di hari Lebaran itu, selain baju baru, tas baru, sepatu baru dan hal yang baru lainnya. Terkadang banyak yang lupa kalau kulit juga perlu baru. Beli kulit buaya? Tentu tidak.

Di sini kamu akan dapat beberapa tips untuk memperoleh kulit yang sehat dan kinclong saat Lebaran nanti. Nah, di bulan Ramadan sudah harus dipersiapkan, karena kulit yang sehat tidak didapat dengan cara yang instan. Walaupun berpuasa dan kurang mendapatkan cairan, kita bisa siasati beberapa hal untuk mendapatkan kulit yang cantik, kok. Yuk, disimak.

  1. Konsumsi air putih dengan jumlah yang banyak
    Air putih sangat diperlukan oleh tubuh khususnya otak. Otak berjalan dengan sempurna juga dipengaruhi oleh asupan air putih yang pas. Jika kekurangan mengonsumsinya, maka beberapa hal akan terjadi: seperti sulit konsentrasi, mengantuk dan mudah lelah. Percaya atau tidak, otaklah yang paling membutuhkan air dibandingkan tubuh kita sendiri.
    Jadi, air putih hal yang paling wajib dikonsumsi, ya. Gunakan rumus 2-4-2 untuk minum air putih selama bulan puasa. Dua gelas saat berbuka, empat gelas di malam hari dan dua gelas saat sahur.
  1. Buah dijadikan menu wajib setiap hari pada saat bulan Ramadan
    Buah merupakan nutrisi yang penting untuk tubuh apalagi saat bulan puasa. Buah yang baik untuk bulan puasa tentu yang memiliki kadungan air besar seperti: semangka, pir, nanas, pepaya dan jeruk. Bisa dimakan langsung atau dijus juga baik, asal saat di jus jangan menambahkan gula berlebih.
  1. Hindari minuman yang terlalu manis saat sahur
    Minuman yang terlalu manis seperti teh manis atau kopi, akan membuat tubuh menjadi cepat lapar. Mengkonsumsi teh saat makan juga akan mengurangi zat besi yang terdapat pada makanan, akibatnya gizi yang terdapat dalam makanan akan berkurang. Sehingga tubuh hanya mendapatkan sepersekian saja vitamin dan zat baik lainnya.
  1. Kurangi aktivitas di luar ruangan
    Selama bulan puasa kurangi aktivitas di luar, seperti jalan-jalan di siang hari atau aktivitas yang dilakukan di bawah matahari langsung. Secara cepat, tubuh akan berkeringat, sehingga kulit menjadi cepat mengeluarkan zat baiknya, kelembapan juga berkurang karena ion di tubuh berkurang.
  1. Jangan berada di ruangan ber-AC
    Berada di ruangan ber-AC tidak masalah. Namun, perhatikan suhu udara dan kelembapannya. Suhu yang terlalu dingin atau terlalu hangat dapat merusak kulit sehingga kulit lebih cepat kering.
  1. Mencuci muka
    Mencuci muka setiap selesai melakukan aktivitas yang termasuk berat sebelum tidur adalah kegiatan yang wajib. Jangan lupa mencuci muka memakai sabun pencuci muka yang dapat memberikan kelembapan untuk kulit, tidak sebaliknya yang membuat kulit kering. Jadi, pencuci muka juga perlu diperhatikan, ya.
  1. Pergunakan produk skincare yang cocok
    Produk perawatan kulit juga harus diperhatikan. Produk ini harus disesuaikan dengan jenis kulit dan tentu saja harus menperhatikan kelembapan kulit agar selalu tampak cantik dan sehat.

Nah, itulah beberapa hal yang diperhatikan agar kulit tampak cantik dan tidak kering saat bulan Ramadan. Jika hal di atas dilakukan dengan baik, maka kita akan mendapatkan kulit yang sehat, segar dan bercahaya, saat hari kemenangan tiba. Yuk, coba dipraktekkan. (*)

 

Cahaya Fadillah, lahir di Bukittinggi-Sumatra Barat tahun 1988. Seorang ibu rumah tangga keturunan Minang ini menyukai dunia menulis sejak kecil. Namanya sudah tercatat di beberapa antologi khususnya puisi, juga aktif di blog dengan nama pena yang berbeda. Ia berharap setiap karya yang dihasilkan dapat berbagi pelajaran untuk pembaca. Ingin mengenal penulis lebih dekat silakan di Facebook : Cahaya Fadillah, Instagram : @catatancahayafadillah atau Email : caahaayaa.faadillaah@gmail.com

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata