Kisah Kita
Oleh: Dandelion Rindu
Bahkan ungkapan cinta tanpa makna apalah artinya?
Aku butuh lebih dari sekedar kata, Sayang.
Sempat kumati rasa, mempertanyakan apa itu cinta.
Walau sudah bertahun kita bersama, entahlah rasa itu menguap begitu saja.
Sempat kuingin berlari, meninggalkan luka yang kauberi. Namun, apa yang aku dapat hanyalah sakit tak bertepi.
Itu membimbangkanku ketika rasa ingin terus menggebu, tapi pikir tak sejalan.
Lalu, harus apa aku, Sayang?
Dilema sudah pasti. Menyerahkah pilihannya? Hampir!
Di sanalah ketika itu, lukaku kaulihat semakin menganga. Menyebabkan mati-matian kau membuktikan cinta itu bukan sekedar kata.
Kau tahu?
Kau cintaiku tapi tak mengerti bagaimana caranya mencinta. Dan kau terlambat menyadari, bahwa hal itu membuatku sesak.
Hingga kau akhirnya paham dan berubah.
Aku menunggu prosesnya, Sayang.
Dan akhirnya ….
Di sinilah setelah bertahun kulalui waktu denganmu. Aku menemukan kembali puing rasa yang berserak, setelah kau hancurkan dengan “cinta tak bermakna” milikmu itu. Proses yang kutunggui tanpa lelah. Berbuah manis semanis malam pertama kita.
Menimbulkan getar hebat di sekujur tubuh.
Denyut kencang di seluruh nadi.
Dan degup jantung yang seolah berirama.
Seindah juga senikmat itu rasaku kini.
Dan kau tetap menjadi pemilik aku seutuhnya.
Cintai aku dengan cara yang tepat, Sayang. Bukan dengan cinta yang mampu menimbulkan luka.
Ketahuilah, karena akupun mencintaimu lebih dari sekedar kata.
Dapatkah kaumerasakannya?
Pulanglah!
Kembali aku meringkuk di sudut dinding
Menikmati tetes darah berlomba menjejak bumi
Kesakitan ini berasal dari ingatan, Sayang
Bukan dari sayatan sembilu di sekujur tubuh
Pada jutaan detik lalu
Terbiasa aku dengan belaian sayang menyisiri helai rambut
Pelukan hangat dengan debar kencang di dada
Dan tatapan mesra dengan bayang masa depan di dalamnya
Pada detik ini
Hanya ruang kosong menyesakkan yang tersisa
Pulanglah kekasih halalku!
Aku butuh pelukmu
Untuk menguatkanku
Pilihan
Mencoba menepi
Namun tempatku berdiri masihlah di jalan yang sama
Kau tetap tak terhapuskan
Bagaimana untuk hentikan lincahmu dalam angan?
Di hadapku saja, bocah-bocah ingusan selalu menari dalam rinai
Kupaksakan bayangmu enyah
Malaikat kecil,
Batas kita hanya tentang jarak
Kelak kau kan mengerti arti sebuah pengorbanan
Bukan inginku pula titipkan separuh nyawa
Pada mereka yang mengalirkan darahnya pada kita
Hanya saja ini tentang sebuah pilihan
Hingga kelak kau berusia separuh dariku
Kau tetaplah malaikat kecil untuk hidupku
Maaf sedini ini luka kutorehkan
Sampai nyawa terampas masa
Kau tetaplah duniaku seutuhnya
Grup FB KCLK
Halaman FB kami
Pengurus dan kontributor
Cara mengirim tulisan
Menjadi penulis tetap di Loker Kita