Kemenangan Yumaki

Kemenangan Yumaki

Kemenangan Yumaki 
Oleh: Maryam Yapeni

Hari Minggu di bulan Agustus 2018, bertempat di Jogja Expo Center. Pada malam harinya sedang diadakan pengumuman peserta cosplay yang hadir saat itu, setelah pagi harinya dilombakan berdandan mirip tokoh kartun favorit.

“Pemenang juara tiga diraih oleh Dyah Ayu Putri.”

Sorakan kemenangan langsung terdengar di kubu sebelah kanan. Para pendukung atas nama Dyah berdiri sambil bertepuk tangan.

Suara kekecewaan juga terdengar di kubu penonton, seakan tak rela jika pemenang tidak berasal dari kubu temannya sendiri. MC berhenti sejenak menarik napas. Lantas kembali memberikan pengumuman pemenang juara dua.

Dan, yang paling ditunggu pengumuman pemenang juara satu.

Para penonton maupun peserta cosplay yang tadi mengikuti lomba mulai menahan napas. Keheningan tiba-tiba mulai muncul.

“Sesuai janji kami tadi, akan diumumkan pemenang juara satu yang akan berangkat ke Jepang pada tahun 2018 ini.” MC sengaja memberi jeda sejenak—supaya penonton penasaran.

“Baiklah. Juara satu diraih oleh Yumaki, dari grup Yumaki monster.”

Arah pandangan penonton ditujukan ke kubu sebelah kiri.

Sorakan kegembiraan langsung terdengar dari para pendukung Yumaki. Bertepuk tangan dan langsung memeluk Yumaki.

Di bulan November 2018 yang cerah ini, grup Yumaki monster dan teman-temannya melepas kepergian pemuda tersebut ke Jepang. Saat ini, mereka sudah stay di bandara Adisutjipto Yogyakarta.

Dengan berbekal paspor dan uang dari panita lomba cosplay sebulan bulan lalu, Yumaki sudah siap pergi ke Jepang seorang diri, meninggalkan teman-temannya di Yogyakarta yang mungkin akan dirindukannya jika sudah berada di Jepang.

Salah satu impian Yumaki untuk bisa mengunjungi negeri matahari terbit itu akhirnya terwujud. Tentu saja tidak lepas dari doa yang dipanjatkan kepada Allah, dan dukungan dari semua teman-temannya. Akhirnya, Yumaki bisa menemui salah satu idol grup AKB48 yang selalu dikaguminya selama ini, terutama ketika pertama kalinya ia menyukai budaya Jepang dan mengenal penyanyinya juga.

Ada isak haru dan kebahagiaan tersendiri ketika melihat salah satu temannya berhasil mewujudkan impiannya.

Suara petugas bandara yang meminta penumpang maskapai penerbangan pesawat dengan tujuan negara Jepang pun mulai terdengar. Yumaki pun mulai bersiap menuju pesawat, meninggalkan teman-temannya yang masih berada di ruang tunggu.

Pemuda itu menikmati pemandangan di luar pesawat dengan tatapan antara sedih dan bahagia—melamun selama beberapa hari kemudian. Perlahan gedung bandara mulai menghilang, ketika pesawat yang dinaiki Yumaki terbang semakin tinggi—di atas awan. Untuk mengisi waktu luang, ia mendengarkan lagu Jepang dan Indonesia menggunakan headset sambil menatap foto kebersamaan teman-temannya di Yogyakarta melalui buku album yang sengaja dibawanya sebagai kenang-kenangan.

Bulan Januari 2019.

Yumaki sedang sibuk mengobrol dengan anggota idol grup AKB48, ketika ponselnya berbunyi. Sedikit kesal ia mengambil benda tersebut di saku bajunya.

Tertera nama Dawson—teman sesama grup Yumaki Monster.

“Bro, cek email.

“Malas. Aku sedang sibuk.”

“Sibuk? Mengobrol dengan anggota idol grup AKB48?”

“Tu, tau.”

“Jangan abaikan pesanku di email. Penting.”

“Kalau ada waktu luang, pasti ‘kan kubaca. Bye bye.”

Senja mulai terlihat di langit. Sesi meet and greet dengan idol grup AKB48 telah berakhir. Meskipun kosakata bahasa Jepang pemuda tersebut belum cukup mahir, ia harus merasa percaya diri dan berani di depan mereka. Gunakanlah waktu yang langka ini untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, pikirnya dalam hati. Kini, Yumaki baru saja sampai di apartemennya yang di sewanya selama tinggal di Jepang hingga beberapa bulan kemudian.

Seolah baru tersadar, Yumaki pun menyalakan laptopnya untuk mengakses media sosial melalui WiFi apartemen, tentu saja setelah mengetik username dan password yang berbeda dari pengunjung apartemennya yang lain.

Yumaki terbelalak usai membuka pesan email-nya dari Dawson. Ada video Maken sedang cosplay yang berdurasi lima menit—salah satu temannya di Yogyakarta.

Yumaki pun tersenyum usai menonton video yang dikirimkan Dawson kepadanya.

Tertera tulisan di bagian atas video tersebut.

Bro, Maken mendapatkan juara tiga cosplay di acara Mangafest 2018 bulan Desember kemarin di kampus UTY Yogyakarta.

Yumaki membuka email satunya lagi dari Dawson.

Bro, kapan kembali lagi ke Yogyakarta? Kita kangen sekali denganmu. Cepat pulang, ya?

Namun, Yumaki mengabaikan pesan terakhir dari Dawson, sengaja membuat temannya penasaran menonaktifkan WiFi, menutup laptop lalu tidur.

Setahun telah berlalu. Kini, pemuda itu menginjakkan kembali kakinya di kota Yogyakarta. Usai pesawat berhenti, Yumaki mulai memasuki ruang tunggu. Ia berhenti sejenak untuk mengamati suasana sekitar yang mulai ramai oleh pengunjung, sama seperti ketika Yumaki pergi ke Jepang.

Yogyakarta, 29 Maret 2019.

Maryam Yapeni, penulis yang menyukai warna biru dan putih. Mulai aktif menulis di buku diary sejak duduk di bangku SMP sampai sekarang.

Tantangan Lokit adalah lomba menulis yang diadakan di grup KCLK.

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata