Gaya Hidup Sehat, Selamanya atau Cuma Musiman?
Oleh : Evamuzy
“Keluar, yuk. Jalan-jalan atau makan di mana, gitu.”
“Nggak dulu, deh. Aku lagi jaga pola hidup sehat, nih. Nggak jajan di luar.”
“Eh, yang bener? Bukannya kamu paling semangat kalau ada menu baru di kafe langganan. Kebetulan lagi ada promo, loh. Yuk, keburu jam makan siang habis.”
“Nggak, deh. Aku sudah bawa bekal salad sama jus.”
Sering, tidak, dengar obrolan macam di atas sekarang-sekarang ini?
Salad atau jus buah atau sayur, atau mix keduanya akhir-akhir ini memang banyak betul diagung-agungkan oleh semua kalangan. Bahkan sampai kaum selebritis saja beramai-ramai menepikan semua santapan berbahan daging atau protein tinggi milik mereka, lalu berbondong-bondong menggantinya dengan sayuran dan buah-buahan. Bahan-bahan yang tinggi vitamin dan mineral itu digadang-gadang bisa menurunkan berat badan, menyehatkan dan mencerahkan kulit, serta membuat awet muda, juga terhindar dari berbagai penyakit mematikan seperti: jantung, kanker dan baik untuk penderita diabetes.
Itu sangat benar memang. Bahkan pola hidup sehat ini sudah dihimbau sejak beberapa tahun ke belakang sejak angka kematian penyakit tidak menular (jantung, stroke, kanker dan diabetes) semakin tinggi di Indonesia. Awal tahun milenial, bahkan mulai nge-trend jenis sayur dan buah-buahan organik. Yakni sayur dan buah-buahan yang ditanam dan dipelihara di atas tanah atau air tanpa pestisida sama sekali. Sehingga kadung dipercaya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan sayur atau buah-buahan biasa–bukan organik dan dipasarkan seperti biasa. Sayur dan buah-buahan organik ini juga dijual dengan harga yang lebih mahal dari sayur dan buah-buahan biasa. Meski begitu, tetap banyak peminatnya. Namun, bukan itu titik pokok yang akan kita bahas kali ini. Bukan soal minat dan harga sayur dan buah-buahan organik, bukan.
Sebelumnya, kita akan sebutkan beberapa makanan dan minuman sehat ala pola hidup sehat kaum urban zaman sekarang.
1. Salad
Siapa yang tidak kenal salad. Makanan dengan bahan potongan sayuran (bisa wortel, selada air, timun, kentang atau sayuran siap makan lainnya) dan buah-buahan yang diberi sedikit saus mayones dan sedikit minyak zaitun atau minyak wijen. Salad digadang-gadang sebagai makanan sehat pengganti makan besar yang dapat menjaga berat badan karena tidak melalui proses masak sama sekali.
2. Jus
Jus ala pola hidup sehat jelas adalah jus sayur dan buah-buahan murni tanpa gula. Gula dipercaya hanya akan merusak kandungan di dalam buah dan sayuran. Segelas jus buah atau sayuran atau campuran keduanya dipercaya dapat menjaga kesehatan kulit.
3. Infused water
Ini yang paling terbaru. Infused water, dibuat dari air putih (kalau bisa tinggi mineral) yang dicampur dengan potongan buah atau sayuran segar, bahkan bisa dengan berbagai rempah-rempah. Betul sekali, rempah-rempah seperti: kayu manis, jahe, ketumbar, kunyit, kencur dan yang lainnya bisa dimasukkan dalam list bahan infused water. Misalnya: kurma di-mix lemon, lemon dan jahe, kunyit dicampur mangga, potongan stroberi, daun mint dan timun, atau campuran bahan-bahan lainnya. Tujuannya agar kandungan bahan-bahan alami tersebut dapat ikut larut dalam air putih, dan dengan mudah dikonsumsi. Infused water ini dipercaya dapat mengeluarkan racun dalam tubuh jika dikonsumsi secara teratur.
Di tempat kerja sebagai bekal, dikonsumsi di rumah sebagai pilihan sarapan dan makan malam, atau dibawa ke mana saja di segala aktivitas, ketiganya sudah mirip makanan pokok kalangan masyarakat masa kini. Namun pertanyaannya, apakah pola hidup sehat ini akan selamanya menjadi pilihan? Mengingat masyarakat kita adalah tipe kelompok orang yang gemar ramai-ramai mengikuti sesuatu yang sedang tren atau viral.
Ya, segala yang sedang banyak dibicarakan, apalagi terkesan bergengsi ketika diikuti, maka semua berbondong-bondong untuk tidak ketinggalan. Mengekor, sebut saja. Akhirnya, hakikat pola hidup sehat yang sesungguhnya tidak lebih dari sebuah tren semata. Tak ubahnya mode fashion. Masih menjamurnya kafe kopi, atau restoran siap saji, iklan-iklan makanan dan bumbu masakan instan yang selalu menggoda juga mendukung pola hidup sehat ini hanya akan menjadi projek musiman saja. Setelah angin trennya mereda, masyarakat akan kembali melupakannya. Lalu, kembali menjalani ketika menjadi tren lagi-lagi. Ya, begitu seterusnya.
Sederhana saja sebetulnya, pola hidup sehat dilakukan agar tubuh kita seimbang dan tentu sehat. Bukan untuk gaya-gayaan. Karena menjaga kesehatan adalah kewajiban setiap jiwa yang dititipkan tubuh didalamnya. Sementara sehat adalah hak setiap jiwa dan raga. Jadi, lakukan pola hidup sehat karena kita sadar bahwa menjaganya adalah keharusan, bukan sekadar mencari kekerenan. Salam sehat, Semua. (*)
Evamuzy. Orang yang sejak usia tiga tahun sudah disarankan untuk menjauhi semua protein tinggi, zat besi dan kalsium.
Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata