Gaya  Hidup atau Kebutuhan Hidup?

Gaya Hidup atau Kebutuhan Hidup?

Gaya  Hidup atau Kebutuhan Hidup?

Oleh: Arnosa 

Sekarang ini, artis-artis di dunia hiburan begitu aduhai. Baik artis laki-laki maupun yang perempuan. Dimulai dari gaya rambut, pakaian, aksesoris, dan yang lainnya. Anehnya, gaya yang seperti itu malah menjadi trend di kalangan masyarakat.

Gaya rambut seperti vokalis Andika, eks “Kangen Band” pernah menjadi panutan bagi cowok zaman now. Tidak hanya anak remaja, anak di usia sekolah dasar pun menirukan gaya rambut seperti itu. Karena dirasa apa yang dipakai dan dilakukan menjadi panutan, pada akhirnya para artis pun berlomba-lomba untuk menjadi trend setter, dan membuat sesuatu yang aneh. Contohnya saja artis Syahrini, membuat jargon “Sesuatu” dan “Syantik”, rambut dengan nama “Jambul Khatulistiwa, dan bulumata “Anti Badai”.

Selain itu, gaya hidup yang glamour pun tidak ketinggalan. Tidak hanya Syahrini, semua artis pun seakan-akan berlomba memamerkan gaya hidup mereka.

Di media sosial dan berita televisi tak luput dari pemberitaan gaya hidup mereka. Mungkin karena persaingan dari sesama para artis dan juga tuntutan dari masyarakat, jalan pintas pun kadang dilakukan oleh para artis. Menurut cerita yang saya dengar, kadang artis yang ingin terkenal harus menyerahkan “kehormatan” mereka kepada para pria hidung belang, yang bias membiayai hidup mereka. Miris memang mendengarnya, tapi inilah dunia hiburan kita. Walaupun tidak semua artis terkenal dengan jalan seperti itu.

Minggu-minggu ini pun kita digemparkan oleh berita artis dengan prostitusi online. Ada satu artis FTV dan satu model yang tertangkap di salah satu hotel di Surabaya. Mereka terciduk sedang melayani pria hidung belang, seorang pengusaha tambang asal Surabaya. Tidak asing di telinga kita nama artis FTV tersebut, Vanessa Angel. Artis berperawakan kecil mungil dan hitam manis. Sebagian besar dari kita mungkin juga tidak menyangka Vanessa bisa terjerumus dalam lingkaran hitam prostitusi online.

Lebih mengejutkan lagi, menurut Humas Polda Jawa Timur, berdasarkan keterangan mucikari yang ikut tertangkap bersama kedua artis tersebut menjelaskan kalau ada 45 artis dan 100 model yang ada dalam jaringan prostitusinya. Dan yang lebih wow lagi mereka memasang tariff harga berkisar antara 25 juta sampai 300 juta. Heeemmm, angka yang fantastis.

Tidak terbayangkan dalam benak kita, artis yang katanya sekali syuting mendapat bayaran kurang lebih 20 juta. Tapi, herannya dengan penghasilan yang sudah besar, masih terjerumus dalam lingkaran prostitusi. Memang sih, kalau dihitung syuting dengan yang begituan hasilnya lebih menjanjikan yang begituan (dalam hati tertawa sih, apa itu begituan, hahaha). Terus itu untuk gaya hidup atau kebutuhan hidup?

Kita ambil pelajaran saja dari situ, jangan jadikan gaya hidup menjadi kebutuhan hidup, agar kita bias terus bersyukur kepada Sang Pencipta.(*)

Arina Novita Sari dilahirkan di Nganjuk, tanggal 9 Nopember. Dia salah satu guru SD di Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Belum punya karya buku sama sekali. Tapi, dia mempunyai keinginan kuat untuk menghasilkan sebuah karya yang indah.

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata

 

Leave a Reply