Di Mana Ada Masalah di Situ Ada Solusi
Oleh: Erlyna
Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat. Seakan hidup ini, tak ada artinya lagi.
Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik.
—D’Masiv
Siapa yang tidak kenal penggalan lagu di atas? Penggalan lagu mendayu yang memberi kita tamparan semangat pelan-pelan.
Dalam hidup, kita pasti akrab dengan yang namanya masalah. Bohong jika kita mengaku hidup tanpa masalah. Seperti jalanan panjang, masalah adalah batu-batuan yang menghiasinya. Membuat kita terantuk, tertusuk, atau bahkan terjerembap.
Setiap orang punya cara tersendiri dalam mengatasi masalah. Itulah sebabnya ada pemenang ada pecundang. Ada orang yang berhasil dan orang yang gagal. Seringkali orang merasa putus asa ketika menghadapi suatu masalah yang berat. Mereka seolah-olah merasa bahwa hidupnya tidak berguna lagi. Tidak bisa diselamatkan, lalu memutuskan untuk mengakhiri dengan caranya sendiri, gantung diri di pohon cabai, misalnya. Berani mati itu biasa. Tapi berani tetap hidup dengan semua permasalahan yang menimpa, itu baru luar biasa.
Jika kita mau membuka mata lebih lebar, setiap masalah yang datang, ia juga membawa serta solusinya. Masalah dan solusi adalah pasangan malu-malu namun setia. So sweet sekali, bukan? Maka pandai-pandailah memahaminya. Karena tidak ada yang sia-sia di balik datangnya suatu masalah. Ada sebuah “hadiah” yang akan diterima manusia ketika berhasil menghadapi masalah, yaitu suatu proses seleksi untuk menemukan pribadi-pribadi yang istimewa.
Ingin jadi pribadi yang istimewa? Maka jangan lari dari masalah, tapi hadapi. Karena dengan menghadapi masalah kita akan tahu jalan keluarnya. Dengan menghadapi masalah, kita sudah selangkah lebih maju menuju kesuksesan. Setelah kita bisa menyelesaikan masalah, kita akan menjadi sosok yang lebih kuat baik lahir maupun batin.
Orang yang menemukan kesuksesan dalam hidupnya, bukanlah orang yang tidak pernah mengalami masalah, justru kesuksesan akan mampu diraih ketika seseorang telah mampu menghadapi masalah yang menghadangnya.
Seperti yang telah difirmankan Allah dalam QS. 26: 80 yang artinya, “Dan ketika aku sakit, maka Dia yang menyembuhkan.”
Lalu pada QS. 94:5-6 yang artinya, “Sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kesusahan. Maka janganlah berkecil hati ketika kita mendapatkan suatu masalah.”
Misalnya saat puluhan surat lamaran pekerjaan yang kita layangkan tidak jua mendapat balasan. Kita lalu berpikir, apakah diri ini kurang sempurna, atau kurang mampu menjual diri dalam arti mempromosikan keahlian dan potensi yang dimiliki, atau tidak memiliki sikap-sikap yang harus dimiliki pelamar pekerjaan?
Pasangan sukses adalah gagal. Orang yang tidak pernah gagal sesungguhnya tidak akan pernah sukses. Begitu pula sebaliknya, orang yang sukses pasti pernah gagal.
Dalam hal lamaran pekerjaan menurut survey Harvard University, 85% orang yang mendapatkan pekerjaan dikarenakan sikap/attitude-nya dan 15% karena kemampuannya. Orang yang memiliki kemampuan hebat tapi gagal mendapatkan pekerjaan, bisa jadi karena attitude-nya kurang baik.
Jadi perbaikilah sikap. Bagaimanapun sikap adalah cermin kepribadian. Seseorang yang sikapnya santun pasti akan dicap sebagai pribadi yang baik. Dalam hal lamaran pekerjaan sikap yang baik sangat diperlukan. Maka perbaiki dulu sikap kita sebelum melangkah untuk melamar pekerjaan selanjutnya. Terakhir jangan lupa berdoa. Bagaimanapun kita manusia hanya bisa berdoa dan berusaha, selebihnya biarkan Allah yang menentukan hasilnya. Bukankah Allah sudah menjamin rezeki kita sejak kita lahir? Maka jahat sekali jika kita merasa cemas dan meragukan akan rezeki kita di masa depan.
Intinya jangan menyerah. Apapun masalah kita, hadapi! Jadilah sosok manusia berani yang akan tetap berdiri tegak meski masalah terus mengikuti kita seperti bayangan mantan pacar yang terus menghantui. Upst!
Purworejo, 3 Desember 2018
Erlyna, perempuan sederhana kelahiran Jakarta yang menyukai dunia anak-anak. Hobi makan, melamun dan menyaksikan anak-anak menciptakan keajaiban.
Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata