Dark Water (2002), Karena Kasih Sayang Seorang Ibu Tak Pernah Berujung

Dark Water (2002), Karena Kasih Sayang Seorang Ibu Tak Pernah Berujung

Dark Water (2002), Karena Kasih Sayang Seorang Ibu Tak Pernah Berujung
Oleh : Reza Agustin

Judul : Dark Water (仄暗い水の底から Romaji: Honogurai Mizu no soko kara, artinya “Dari Dasar Air Keruh”)

Tahun Rilis : 2002

Sutradara : Hideo Nakata

Durasi : 101 menit

Film ini disutradarai oleh Hideo Nakata, yang dulu pernah menyebarkan teror tentang Sadako dalam film Ring yang membawa kesuksesan hingga mengalami remake Hollywood. Film ini terinspirasi dari sebuah buku berisi koleksi cerpen yang ditulis oleh Koji Suzuki yang terbit pada 1996. Judul aslinya adalah Floating Water (浮遊する水; Fuyū Suru Mizu). Namun, film yang tayang pada tahun 2002 ini lebih membawa saya pada drama yang cukup menyedihkan antara ibu dan anak serta timbal balik dari sebuah hubungan yang tak harmonis dalam keluarga.

Diperankan oleh Hitomi Kuroki, peran seorang wanita yang tegar dan penyayang dari sosok Yoshimi Matsubara dapat dicerminkan dengan baik dalam filmnya. Adapun Rio Kanno yang memerankan Ikuko, sang putri pun dibawakan cukup apik oleh aktris cilik tersebut. Dikisahkan dalam filmnya, Yoshimi Matsubara seorang wanita yang melalui serangkaian proses perceraian rumit karena suaminya menginginkan hak asuh Ikuko.

Ia dan Ikuko pindah ke sebuah kawasan apartemen kumuh yang sepi. Jika hujan datang, maka akan terjadi kebocoran di rumah. Pada awalnya, Yoshimi tak begitu terganggu, tetapi dari sanalah awal keganjilan itu dimulai. Kebocoran yang semakin parah terjadi, tetapi tak mendapat gubrisan dari pihak apartemen. Lalu sosok anak perempuan dalam balutan jas hujan warna kuning berambut panjang. Kengerian di awal fim memang belum terlalu terasa, malah disebut-sebut cukup lambat.

Yoshimi harus mencari pekerjaan karena tak dapat mengandalkan sosok pria yang menjadi bapak dari anaknya. Ikuko yang baru saja berumur enam tahun dan masih bersekolah di taman kanak-kanan untungnya cukup “dewasa” untuk memaklumi kondisi ibunya. Sering ditinggal oleh ibunya membuat Ikuko dengan leluasa berkeliling di kawasan apartemen yang cukup sepi. Di sanalah ia menemukan sebuah tas merah bergambar kelinci milik seorang anak yang hilang. Tentunya kalian mulai tahu akan ke mana cerita ini melangkah selanjutnya. Karena sosok anak kecil yang hilang ini adalah awal dari segala kengerian tersebut. Yoshimi pun melakukan pencarian tentang sosok anak perempuan ini.

Bayangkan saja ketika seorang anak perempuan tercebur masuk ke dalam tangki air dan tak ada yang mengetahui ke mana hilangnya. Sementara itu, tangki air tersebut tak lagi diperiksa apalagi dibersihkan sejak hilangnya anak tersebut. Jangan heran jika nantinya di dalam air minum atau saat mandi akan ditemui potongan kuku atau helaian rambut panjang. Jikalau kebocoran di rumah semakin parah, maka air yang menuruni dinding dan menggenangi lantai akan berwarna keruh. Bisa dibayangkan pula dari mana air kotor itu berasal.

Kengerian puncak dalam film ini mungkin akan semakin terasa pada pertengahan menjelang akhir film. Bagi saya, film ini selain menyuguhkan horor yang pas dan kengerian yang masih dapat dimaklumi, pesan tentang kasih sayang seorang ibu adalah yang paling kentara. Kendati banyak yang menilai bahwa kesan horor dalam film ini tak terlalu kentara, tetapi kesan drama yang dibawa film ini begitu dalam. Anak-anak sangat membutuhkan peran ibu dalam hidupnya, bahkan hantu anak-anak sekalipun. Pesan itu benar-benar tersampaikan kepada saya.

Jika saya diminta menilai, maka angka delapan dari sepuluh yang akan saya berikan. Kendati kesan horor yang dimiliki film ini tak mampu membuat saya ketakutan, tapi sungguh, saya jadi tak berani melongok ke dalam air yang keruh atau air dalam bak mandi. Haru yang terasa di akhir film sukses membuat saya menangis.

“Film ini saya rekomendasikan bagi suami istri, terutama bagi yang telah memiliki anak. Diharapakan dengan menonton film ini akan memberikan pesan yang mendalam bahwa keharmonisan keluarga adalah yang terpenting bagi sang anak.”

sumber referensi: di sini

 

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata

Leave a Reply