Nama tanaman hias Janda Bolong atau Monstera Adansoni Variegata menggemparkan masyarakat. Hal ini dikarenakan harganya mencapai ratusan juta rupiah. Meski bagi sebagian orang harganya tidak masuk akal, namun memang demikian adanya. Tanaman hias berdaun indah yang termasuk ke dalam Familia Aracae ini memiliki harga jual hingga ratusan juta.
Peneliti Muda Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr.Ina Erlinawati mengatakan, tanaman janda bolong bukanlah asli dari Indonesia. “Sebenarnya tanaman ini bukan asli Indonesia, tapi dari Amerika. Tetapi, memang mempunyai daya tarik tersendiri karena bentuk daunnya yang unik, ada lubang-lubang di tengah daunnya dan perawatannya juga relatif mudah,” ujar dalam Kompas.com, Selasa (29/9/2020).
Selain di negara-negara Amerika Selatan, tanaman ini juga dapat ditemukan di Hindia Barat di pulau-pulau seperti, Antigua, Grenada, Saba, St Kitts, Guadeloupe, Maire Galante, Dominika, Martinik, St Lucia, St Vincent, Tobago, dan Trinidad. Menurut pemberitaan Kompas.com (26/9/2020), tanaman Monstera adansonii juga disebut The Swiss Cheese. Julukan ini diberikan, karena bentuk daun Monstera adansonii berlubang menyerupai keju Swiss. Janda bolong diketahui mudah tumbuh dan hidup merambat seperti di tiang atau teralis. Ini juga termasuk tanaman tropis di mana ia bisa tumbuh mencapai 60 kaki atau sekitar 18,2 meter.
Dikutip juga dari ketik.unpad.ac.id, bentuk tanaman Monstera yang memiliki keindahan pada daunnya yang memiliki lubang. Terkhusus pada jenis Variegata ini yang memiliki warna unik pada daun yaitu hijau putih, maka tidak heran dapat bernilai jual tinggi.
Tanaman Janda Bolong atau monstera ini memiliki tampilan yang unik, yakni bagian tengahnya bolong, dan ada yang memiliki kombinasi beberapa warna, menjadi daya tarik bunga yang satu ini. Monstera ini merupakan jenis tanaman merambat atau menjalar, habitatnya di hutan tropis bagian selatan Meksiko sampai Panama.
Kenapa di sebut monstera atau Janda Bolong karena ukuran tanaman yang bisa mencapai puluhan meter di alam bebas, monstera memiliki kekhasan pada daunnya yang lebar dan sobek-sobek serta berlubang ditengahnya.
Tanaman ini dinyatakan dapat memiliki harga yang melambung naik bukan karena teknik budidayanya yang sulit. Karena cara budu daya dan perawatannya masih sama dengan tanaman lain pada umumnya.
Pada siang hari, tanaman hanya akan bertahan jika berada pada suhu antara 23-30 derajat celsius. Lalu pada malam hari, Janda Bolong harus berada pada suhu ruangan setidaknya 15 derajat celsius.
Sinar Matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk hidup termasuk tanaman Janda Bolong. Walaupun banyak orang yang menanam tanaman ini di pot dan meletakkannya di dalam ruangan, pada dasarnya tanaman bunga ini tetap membutuhkan sinar Matahari. Maka cukup diletakkan di bawah atau di samping jendela.
Sedangkan untuk media tanah, hanya perlu memperhatikan kombinasinya. yang harus dilakukan adalah mencampur tanah dengan pasir dan juga kompos dengan perbandingan 1:1:1. Kemudian Pastikan di sekitar tanaman tidak ada gulma. Gulma sangat berbahaya bagi tanaman karena mereka dapat menyerap air serta nutrisi yang seharusnya diserap oleh tanaman. Selain itu, gulma juga merupakan tempat di mana bibit-bibit penyakit dan hama biasa bersembunyi. Jadi, jika ingin agar tanaman Janda Bolong sehat, cabut dengan segera gulma-gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitarnya.
Berdasarkan uraian di atas, Janda Bolong yang mencapai ratusan juta tersebut merupakan bentuk dari permainan harga semata.
“Sebenarnya peningkatan atau naiknya harga yang drastis bukan akibat dari sulitnya teknik budidaya yang dilakukan, ini hanya sebatas dari permainan dagang atau harga untuk tanaman hias,” jelas Syariful.
Ia menambahkan bahwa fenomena ini pernah terjadi pula pada sekitar tahun 2007. Pada saat itu kenaikan harga fantastis pun pernah dialami oleh Anthorium Gelombang Cinta.
Karena jika dilihat dari budidayanya, tanaman ini tidak ada cara khusus untuk merawatnya. Syariful menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan hanya penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama penyakit.
Maka Syariful memandang bahwa dengan ramainya tanaman hias monstera ini terdapat segi baik dan buruknya. Untuk segi baiknya, nilai ekonomis semua jenis tanaman meningkat.
Harga tanaman jenis lain yang berdaun indah ikut naik, dan terbukti saat ini harga tanaman hias seperti anggrek, aglaonema, anthurium, caladium ikut meningkat.
Menurutnya pula dengan viralnya Monstera menjadikan masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan guna budidaya tanaman hias.
Namun Syariful pun menyampaikan bahwa segi buruk dari adanya fenomena ini ialah harga yang kemungkinan akan turun drastis.
Hal tersebut disebabkan oleh mulai banyaknya yang membudidayakan tanaman ini, sehingga pada akhirnya tidak memiliki nilai ekonomis lagi.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (29/9/2020), Kompas.com, (26/9/2020) dan unpad.ac.id
Ditulis oleh Rachmawati Ash. Minggu. 25 Oktober 2020.