Bangku di Bawah Archidendron Pauciflorum

Bangku di Bawah Archidendron Pauciflorum

Bangku di Bawah Archidendron Pauciflorum

Di bawah pohon

pada mentari yang ragu muncul

dengan segelas cappuccino kita saksikan dedaun gugur berlarian dari badai.

 

Selepas sepiring kenangan habis,

kita  beranjak tinggalkan jejak yang kembali berserak.

 

Bangku ini,

suatu hari akan mati di waktu entah

ketika kau dan aku bertemu kerumitan lantas sibuk menggeluti. Sendiri-sendiri

Kecuali ingataningatan terus abadi

Kecuali (lagi) jika, memori itu takmampus oleh kepurapura-takpedulian yang sengaja kita ciptakan

demi ingar-bingar yang (padahal) dapat sejenak disingkirkan.

 

Jadi sebelum imaji makin liar,

Mari seringsering tinggalkan jejak kenangan meski nanti badai kan menyerak

sebab rindu adalah sesak

meradangnya takmampu dielak

lalu kenangan mati suri lalu di kepala membuat bingar.

 

Mari kembali ke bangku di bawah pohon archidendron pauciflorum

sebab aku selalu rindu!

-sepetak rindu, 24/12/16

Lathifah Istiqomah, gadis penyuka senja dan hujan ini sedang menempuh jenjang S1 di kampus hujau IAIN Bengkulu. Hingga kini, tempatnya bercerita adalah Tuhan dan puisi. FB: Lathifah Istiqomah.

Pegurus dan Kontributor

Cara menulis di Loker Kita