Di atas padang rumput, tubuhku yang terbalut baju warna putih terbaring lemah memandang langit. Meskipun kabut putih tipis memenuhi, masih kulihat matahari menyapa dengan malu.
Category: Sastra
Aku Sebuah Jam
Aku adalah sebuah jam meja tua yang diletakkan seorang wanita di sebuah meja kecil di tengah ruang televisi. Namanya Clara, ia punya darah Turki dan
Malam yang Berdarah
Pertama kali dia datang dengan napas tersengal disertai pias wajah ketakutan. Pintu rumah yang tercoreng huruf “x” berwarna merah diketuknya tanpa henti. Harapan dibayangkannya berada
Lelaki yang Kupanggil Februari
Aku masih saling menggesekkan kedua tanganku. Dinginnya sore ini benar-benar menusuk kulit hingga ke pori-pori. Hari ini adalah salah satu hari yang berada di bulan
Dan Sebelum
Dan Sebelum Bertengger burung pada ranting patah Menatap manusia merangkak melata Disusui oleh kera sebangsa Beringas pula pola tingkahnya Haruskah bumi menelan habis makhluk pencipta
Penjaga Sisi Jalan
Jalanan masih ramai, dipenuhi oleh kendaraan yang berseliweran tanpa henti. Roda kehidupan masih senantiasa berputar, mencipta derak pertanda karatan. Mereka masih rupawan—kuakui—bahkan melebihi para pendahulu,
Rasa yang Mati
“Itu pasti akting doang.” “Ya tu … mau tapi malu.” “Aktingnya kurang bagus mbakkk wkwkwkwkwk.” Kubaca satu per satu halaman komentar dari unggahan videoku. Tersenyum
Saat Hujan
“Remaja? “Siapa itu remaja?” Remaja adalah kita. Jiwa-jiwa muda yang membara dalam hidup penuh warna. Kaum yang bersiap dan berusaha menantang dunia. Kita berekspresi. Kita