Kumpulan Puisi Ayu Candra Giniarti; Mata Mata JINGGA Aku lebih suka duduk di sini Menikmati sinar matahari yang menjauh Bahkan menghilang ditelan ombak lautan
Category: Puisi
Pilihan Hati; Puisi-Puisi Lutfi Rose
Pilihan Hati; Puisi-Puisi Lutfi Rose Kekasih Halalku Ku persembahkan sebentuk rasa yang tulus untukmu Engkau yang dengan khusyuk menggenggam separuh hatiku Sepanjang perjalanan
November Kenangan
November Kenangan November Kenangan November, menuai memori lama Semua kenangan tercipta di bulan sebelumnya Manis, pahit, telah menjadi rasa Akan hal-hal yang tidak terduga Deras
Puisi untuk Mama
Puisi untuk Mama Oleh: Asrunalisa Jam menunjukkan pukul sembilan pagi lewat lima belas menit. Linda mengoleskan lipstik di bibirnya, lalu ia memakai jilbab warna biru
Penantian Terkelam
Penantian Terkelam Setegar Dandelion Dandelion bersembunyi di balik punggung serumpun ilalang yang menguning Ia tumbuh begitu tegak meski sendirian Setiap pagi ia mengintip angin-angin
Surat Sunyi 5
SURAT SUNYI 5 : Mata Sunyi dan Kesakitan yang Indah (Alvin Shul Vatrick) /1/ Mata itu … mata sunyi, tak mampu lagi melihat sesuatu
Pada Senja
Pada Senja Oleh: Naafisa Desember Penuh Harap Di bawah lukisan senja yang menawan Dengan cumbuan elok pada atma Kutulis untaian kata penuh rasa Pada Desember
Hujan di Ujung Jalan
Hujan di Ujung Jalan Hujan di Ujung Jalan Oleh: Nurul Istiawati Serumpun kabut pagi meluruhkan bulir demi bulir yang menjamah dedaun dan menjadikannya embun
Potongan Ranting
Potongan Ranting Oleh: Eni Ernawati Di ujung ranting kepercayaan yang hampir patah Bergelayut cinta penuh pasrah Kasih tak tercurah Tersapu angin tak tentu arah Daun-daun
Kisah Kita
Kisah Kita Oleh: Dandelion Rindu Bahkan ungkapan cinta tanpa makna apalah artinya? Aku butuh lebih dari sekedar kata, Sayang. Sempat kumati rasa, mempertanyakan apa itu