Fir dan Ulat Bulu di Dalam Stoples Penulis: Hassanah Hai, Fir. Apa kabarmu di Kota Keadilan? Dalam amplop ini kukirim juga sepoi angin yang menggoyangkan
Category: Cerpen
Anak Paman
Anak Paman Oleh: Cokelat Saat pertama mendengar aku dipindah tugaskan ke luar pulau, Ibu sangat terkejut. Sehari semalam perempuan yang masih cantik di usianya
Kisah Maling dan Lukisan yang Bisa Bicara
Oleh : Alisa Davina Arashi MALING yang brutal itu masuk dari atap rumah. Lalu seperti Tarzan ia turun lewat tambang di ruang depan. Ia
Robohnya Sebuah Benteng
Robohnya Sebuah Benteng Oleh: Siti Whe Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu. Pekik takbir bertalu
Cinta Secara Oral
Cinta Secara Oral Oleh: Hudo Keringat lelahnya bercucuran dan menempel, melekat di pakaiannya. Ia mencoba mengistirahatkan raga, jiwa dan pikirannya di kamarnya yang
Sejak Hari Ini Hingga Seterusnya
Sejak Hari Ini Hingga Seterusnya Oleh : Dhilaziya Ndil menatap pria di depannya sambil memonyongkan bibir. Matanya seolah-olah mengeluarkan bara yang siap menghanguskan pria itu
Rumah yang Kami Pilih
Rumah yang Kami Pilih Oleh : Ning Kurniati Muka Bibi menghitam sejak kemarin. Hitam yang pekat. Bukan mukanya saja, kini gigi dan matanya juga. Aku
Luka Sebaris Doa
Luka Sebaris Doa Oleh: Ferlia W Dua orang suster memboyongku ke atas ranjang pasien, mendorong dengan lekas menuju ruang IGD. Saat itu dokterku sedang tidak
Cinta Tanpa Kata
Cinta Tanpa Kata Oleh: Estiti Aku melangkah masuk ke kamar. Kuraih ponsel di atas meja sesaat setelah kudengar terdapat nada chat masuk. Ternyata, itu dari
Anita dan Toko Roti
Oleh : Rosna Deli Surat dari Anita aku terima menjelang pukul lima sore, ketika aku hendak pulang. Pak Supri—sekuriti kantor—menyetop mobilku lalu menyerahkannya. Aku