Aku Kangen (Kumpulan Puisi)

Aku Kangen (Kumpulan Puisi)

Aku Kangen

Aku kangen main kelereng
Main lompat tali atau galah asin
Mencari ikan di sawah atau dimarahi pemilik pohon mangga

Aku kangen main petak umpet
Sampai magrib
Lalu dimarahi Ibu dan diberi cerita seram sandekala

Aku kangen main tonjok
Dengan si Heru, atau si Arman
Besoknya, aku minta maaf
Dan akur lagi
Setengah jam kemudian, main tonjok lagi

Aku kangen
Kangen sekali

Anak-anak

Anak-anak di jalanan kota
Berlari, mengetuk kaca demi kaca
Beberapa dengan rambut berwarna
Di belakang mereka, mimpi-mimpi perlahan menjadi alpa

*

Masa demi Masa

Aku berada di satu masa
Setiap detiknya kebaruan dan kebaruan
Tiada menjadi ada
Masa lalu binasa
Masa depan terus berjaya

Sedang aku merasa
Lebih banyak ketiadaan dibandingkan keadaan
Aku dan kebanyakan orang merangkak-rangkak demi meraih apa yang ada di depan

Kadang-kadang, terlalu berat meninggalkan
Apa-apa yang dulu pernah menjadi tumpuan

*

PR

Akhir-akhir ini, aku menemukan banyak keanehan
Orang-orang banyak meminta maaf
Orang-orang penting memohon-mohon
Bahkan berlutut dan meneteskan air mata

Presiden meminta maaf kepada rakyatnya
Ia bahkan terus menerus berkata akan mengundurkan diri
Jika rakyatnya tak memaafkan dirinya
Aku menonton televisi dan melihat berita
Hampir saja, aku juga menangis

Para menteri tak ingin kalah
Mereka juga meminta maaf kepada presiden
Atas kerja mereka yang dirasa kurang becus
Presiden menyalami mereka satu per satu
Semua orang terharu

Di sebuah konferensi, seorang artis juga meminta maaf
Ia merasa aktingnya tidaklah bagus
Ia menyesal telah bermain sinetron
Dan sinetronnya meraih rating tinggi
Ia merasa telah meracuni banyak anak-anak
Para wartawan bertepuk tangan
Pimpinan redaksi sebuah stasiun televisi ingin menyerahkan diri ke polisi

Di gedung perkantoran, seorang direktur berpidato
Ia juga meminta maaf yang sebesar-besarnya
Karena telah melakukan penggelapan uang gaji karyawan
Semua pegawainya pun serentak menangis
Media online memberitakannya dengan dramatis

Di kampusku, dosen paling galak tersedu-sedu
Aku merasa lucu sekaligus merasa aneh
Ia meminta maaf
Ia bilang, ia menyesal dengan semua kata-kata kasar yang pernah dilontarkan

Aku tidak mengerti, hari semacam itu ternyata bisa terjadi
Hari yang sangat aneh dan tidak masuk akal

Dan pagi ini, aku meminta maaf
Karena hal-hal di atas, murni karangan bebas
Yang kubuat karena tugas

*

Cara Berpikir Orang-Orang

Beberapa orang berpikir untuk jangka waktu yang panjang
Beberapa orang berpikir untuk jangka waktu yang pendek
Beberapa lagi hanya berpikir untuk hari ini saja
Beberapa lainnya, berpikir tentang masa lalu dan kadang-kadang rela terjebak di sana
Sisanya, tidak berpikir sama sekali tentang apa pun
Mereka tak peduli dan hanya hidup semaunya
Dan bodohnya, aku masih berpikir tentang cara berpikir orang-orang

2019

Imas Hanifah N. 24 Desember adalah tanggal ia lahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Saat ini, ia memiliki kesibukan sebagai salah satu pelayan di sebuah toko. Ia bisa dihubungi lewat akun Facebook-nya: Imas Hanifah N, akun Ig: @hanifah_bidam atau lewat e-mail: hanifah24halimtuti@gmail.com.

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata

Leave a Reply