Puisi-Puisi Tak Bertuan
Oleh: Vianda Alshafaq
Barangkali, Tuan
Barangkali ada yang hendak Tuan sampaikan
Ketika senja melabuhkan sajak-sajak doa ke jagad raya
Yang melumpuhkan detak mimpi
Di sudut jiwa paling tinggi
Barangkali ada cerita-cerita, Tuan
Yang membanting kemilau bintang
Di antara takbir yang meraung-raung
Mendesak mata memuntahkan cairannya
Barangkali ada derai, Tuan
Yang hendak kau tumpahkan di penghujung simpuh
Yang meracuni ladang-ladang mimpi
Menabur hujan palsu di kemarau yang menyusupkan pilu
Barangkali ada petuah, Tuan
Yang menjelmakan perpindahan musim di hela napas
Yang mencucurkan derai-derai ikhlas
Yang menghilangkan gerutuan jangkrik di penghujung malam
Barangkali ada, Tuan
Pelepas dahaga tatkala harapan mengawang pada awan-awan hitam
…..
Agam, 03 Juli 2019
Tengkorak Tergeletak!
Senja berkabung
Kau simpan remah-remah darah
Yang menggigiti kulit jantung
Hela terlepas sudah
Gerimis bertempias
Meramu jamu merah
Menggelindingkan air-air di pelupuk: resah
Pori-pori menggerutu: marah
Ah, tengkorak tergeletak!
Agam, 03 Juli 2019
Meratapi Mimpi
Merdeka tiada merupa
Erang menjajah penjara bata
Retak merenggut ranting-ranting asa
Akar terbongkar, usai sudah harap tunggang langgang
Terjerembab cita di kungkungan nista
Ah! Aku jera!
Pilu marasuk jantung sukma
Ilalang terpingkal mencela raga
Mimpi telah mati!
Ilusi membungkus detak masa nanti
Merajam angan di celah-celah angin
Pegangan melepas diri
Impuls tiada lagi menggerogoti hati
Agam, 03 Juli 2019
Pada Dahan Kecokelatan
Tuan
Sajak hendak berdenting
Merayu hati batu
Yang bersemayam di lubuk rindu
Semalam jalan membentangkan tikar merah
Derit-derit pintu menunggu titah, Tuan
Angin berdesau resah
Akankah engkau pulang?
Jangan lupakan bintang gemintang
Yang berkelap-kelip tak karuan
Risau purnama terpapar
Dikau masih jua tenang bertandang
Pada pepohonan yang berdahan kecokelatan
Kutitipkan sehelai kertas pesan
Barangkali tersampaikan
Pada kereta angin yang menyerbumu, sayang
Agam, 03 Juli 2019
Ikrar
Ah!
Jalang tak jua hilang
Menjajakan hati pada pemabuk gombalan
Rupa diagungkan
Hei, Puan
Tidakkah kau lihat di ujung jalan
Api menyala-nyala bersiap melumpuhkan tulang belulang
Jantung awan tiada mampu memadamkan
Ikat saja, Puan!
Sebut ikrar di rumah Tuhan
Yang disaksi sejuta umat
Api tiada lagi kan kau sulam
Agam, 03 Juli 2019
Kilas Balik
Apa yang hendak dicari
Di segelintir masa yang menangis
Meraung, menyesal
Kenapa tak menepi?
Dayung telah patah
Serumpun padi tiada merendah
Tamparan melesat di ulu jantung
Pantas kau kalah!
Sekujur tubuh juang telah kaku
Mata sudah ditusuk-tusuk belati angkuh
Hasil tak bertepuk riuh?
Kilas balik semusim lalu
Agam, 03 Juli 2019
Pada Ranting-Ranting yang Tertiup Angin
Pada ranting-ranting yang tertiup angin,
Yang mengikat daun-daun
Yang menancap di dahan-dahan
Dengarlah
Aku hendak berkisah
Ialah malang yang membentuk rangkaian kisah
Di sekujur tubuh yang sudah bernanah: lelah
Kemilau bintang yang didamba
Enyah; bersarang di kabut malam
Lalu dengarlah
Tangis yang menggema di sudut jendela
Bersaing dengan hentakan hujan di atas genting
Yang membelah rencana kisah
Duhai bulir yang memercik di kaca bening
Akankah patah selalu tergenggam di sejuta kisah
Perihal derap yang sudah punah
Telanlah; bunuh cita yang menyemat padanya
Agam, 03 Juli 2019
Vianda Alshafaq, gadis remaja penyuka senja. Bisa dihubungi melalui facebook: Vianda Alshafaq.
Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata