Passion dan Kerja Keras

Passion dan Kerja Keras

Passion dan Kerja Keras
Oleh: Respati

Ajang Master Chef 2019 segera digelar. Juri kali ini ada sosok cantik di antara para pria tampan yang mengapitnya. Walaupun penayangan perdana beberapa tahun lalu acara ini juga pernah menampilkan perempuan cantik, Chef Marinka, sebagai salah satu jurinya.

Tulisan ini bukan hendak membahas acara bergengsi yang telah menelurkan chef handal sebagai alumninya, tetapi kalimat Renita Muloek yang ingin saya kutip.

Passion dan kerja keras akan menghasilkan sebuah karya yang baik”. Demikian saya menangkap kalimatnya.

Seperti halnya meramu sebuah resep, saya menganalogikan karya tulis bak sebuah masakan. Apakah enak dibaca dan membuat pembaca menyelesaikan bacaannya atau mengunyah satu sendok lalu dimuntahkan atau tanpa menyentuhnya sama sekali karena penampilannya yang tidak menarik.

Teknik memasak yang dimiliki sama halnya teknik mengolah kata, memasaknya hingga benar-benar matang. Ini tentu setelah ramuan bumbu ditemukan. Bumbu yang baik adalah diksi yang dipilih dan diramu menjadi sebuah masakan yang lezat, legit dan mengenyangkan.

Passion perlu dimiliki setiap pejuang pena, karena dorongan yang besar akan membuat (saya) terus merakit kata dan memilih diksi yang saya ramu menjadi sebuah karya. Tanpa dorongan yang kuat hampir niscaya masakan legit tidak akan pernah tersaji. Karena selain passion perlu adanya kerja keras yang tak kenal lelah untuk terus belajar mengasah kemampuan memotong kalimat dan menyusunnya kembali menjadi sajian di atas piring. Taburan topping akan membuat mata melirik dan mencicipi sebuah ide yang dikemas dalam balutan bumbu dan disajikan sangat modern.

Sudah pasti lezat atau tidak adalah urusan lidah. Tidak mungkin (saya) memaksakan lidah Melayu untuk menyukai Gudeg. Demikian juga lidah Eropa untuk menyukai masakan Oriental. Andai mereka menyukainya ini karena kematangan konsep menerima sebuah bacaan bukan sekadar siapa yang menulis tetapi karena isi tulisannya.

Maka, tidak ada kata yang bijak selain belajar dan berproses dalam mewujudkan sebuah hasil karya tuliis.

 

#coretan_awal_tahun_imlek

Airmolek, 05.02.2019

Susi Respati, penyuka cerita horor, namun sering ketakutan sesudahnya. FB: Susi Respati Setyorini.

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata