Menulis Itu Ternyata Bikin Sehat
Oleh: Eda Erfauzan
Konon wanita memiliki kebutuhan berbicara dan bercerita lebih besar dibanding pria. Itu sebabnya wanita sering disebut makhluk pembicara. Namun sayangnya tidak setiap saat wanita beruntung mendapat teman berbagi cerita meski hanya menyimak. Padahal dengan tidak adanya teman untuk bercerita, mendengarkan keluh kesah, atau sekadar mengobrol ringan terkadang membuat wanita merasa kebutuhannya sedikit tidak terpenuhi. Ada sesuatu yang mengendap di dalam hati dan pikirannya, yang jika tidak dikeluarkan malah membuat frustrasi.
Lalu bagaimana harus mengeluarkan endapan itu—rasa negatif yang mendera karena lelah, marah, gusar, sedih atau bahagia—agar hidup kembali terasa seimbang lagi setelah rempong dengan segala bahan pikiran serta aktivitas rumah tangga?
Menulislah!
Ya, menulislah, maka semua akan terasa lebih baik. Dengan menulis maka kamu dapat mengeluarkan endapan dalam hati atau pikiranmu. Membuatmu merasa lebih sehat secara rohani.
Loh, apa hubungannya?
Menurut James W Pennebaker dari University of Texas, setelah melakukan penelitian bertahun-tahun mengenai hubungan menulis dan kesehatan, ia pun mengatakan dalam bukunya The Secret of Pronouns: Saat menulis kesehatanmu pun menjadi lebih baik.
Menuliskan hal-hal yang penuh tekanan, rasa marah, stres, sedih, bingung akan membuat hati meluas, pikiran lapang, jernih dan lebih positif memandang hidup. Menulis hal-hal yang menyenangkan, bahagia, lucu, atau hal-hal sederhana juga dapat membuat perasaanmu lebih tentram.
Menulis menyehatkan karena membantu diri lebih memahami peristiwa-peristiwa yang dialami. Kamu bisa memandang atau melihat banyak hal dengan menulis, karena menulis tidak hanya menggerakkan tangan atau menekan tombol pada gadget-mu, tetapi menulis juga menggerakkan imajinasi dan terutama hatimu.
So, ingin sehat? Ayo menulis!
Eda Suhaedah/Eda Erfauzan lahir di Tangerang Banten. Anak keempat dari tujuh bersaudara yang semuanya perempuan. Gemar membaca sejak kecil dan mulai belajar menulis secara otodidak sejak tsanawiyah, tetapi lebih banyak curhatan di buku harian. Kesibukan bekerja sempat mengalihkan minat menulisnya. Kini keinginan menekuni kegemaran menulis kembali hadir. Belajar hingga bisa melahirkan karya yang baik dalam isi maupun penulisan.
Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata