7 Manfaat Menulis
Oleh: Vianda Alshafaq
Menulis merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh banyak kalangan. Hal ini tak hanya dilakukan oleh penulis terkenal saja, tapi para pemula juga melakukan serta menjadikan menulis sebagai salah satu kegiatan suka-suka dan ajang berkompetisi, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, sehingga banyak masyarakat yang mulai terjun ke dunia kepenulisan. Baik dari kalangan umum sampai pelajar. Dari sekian banyak alasan, tentunya mereka memilih dunia kepenulisan karena ada banyak manfaat yang bisa didapat.
Berikut adalah beberapa manfaat menulis menurut pendapat saya. Let’s check this out!
Pertama. Ingin berbagi kisah dan pelajaran yang terdapat di dalamnya dengan orang lain? Tapi enggak tahu gimana caranya? Hey, kita punya pena dan kertas, smartphone, komputer atau laptop. Tuliskan saja kisah hidup kita di sana. Tapi malu untuk menuliskannya? Jangan malu!
Saya sering kali menulis berdasarkan sesuatu yang pernah terjadi. Tentunya tidak diceritakan sepenuhnya. Ada beberapa poin yang perlu dihilangkan. Nah, bukankah hidup selalu memberikan hikmah dan pelajaran bagi kita? Setiap orang merasakan kisah yang berbeda. Tentunya juga memiliki nilai hikmah yang berbeda. Bukankah baik berbagi pelajaran dengan orang lain? So, menulis merupakan salah satu lahan yang bisa kita gunakan untuk berbagi pelajaran dan melakukan kebaikan.
Kedua. Kita hidup tak lepas dari masalah, bukan? Tidak lepas dari yang namanya kebahagiaan, kegalauan, kesedihan dan lainnya. Menulis bisa menjadi salah satu alternatif untuk berbagi hal-hal yang tidak bisa dibagi secara langsung dengan orang lain. Entah itu akan dipublikasikan atau tidak, kembali pada diri kita sendiri. Mungkin menuliskan masalah memang tidak akan mendatangkan solusi, tapi setidaknya dengan menulis kita mampu mengurangi sedikit tekanan yang dirasakan. Tidak percaya? Silakan dicoba!
Ketiga. Ada yang ingin membuat seseorang jatuh cinta? Atau menangis tersedu-sedu? Bisa! Bisa sekali. Dengan menulis, kita bisa membawa pembaca merasakan feel dalam cerita itu sendiri. Tentunya tergantung pada kreativitas kita dalam mengemas cerita. Lah, ini manfaatnya di mana?
Sering kali, kita mengalami sebuah kisah dan tak ada yang merasakannya selain kita. Terkadang kita berpikir, “Kamu tidak merasakan apa yang saya rasakan. Jadi, kamu tidak mengerti apa-apa.”
Pernah berpikir atau berkata seperti itu? Jika pernah, coba kemas apa yang kita rasakan dalam serangkaian aksara. Ajak pembaca mengerti apa yang kita rasa. Dengan begitu mereka akan tahu seperti apa rasanya berada dalam kondisi tersebut.
Keempat. Apa lagi, ya? Bagi yang menulis, coba pikirkan apa yang Anda rasakan setelah menulis? Mengacu pada diri saya sendiri, ada kepuasan tersendiri yang saya dapatkan setelah berhasil menuliskan sesuatu. Bisa dibilang … kepuasan batin. Terlepas dari bagus atau tidaknya tulisan itu, selalu saya temui kepuasan tersendiri. Ada rasa yang bahkan tak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Kepuasan itu tidak saya dapatkan dari hal lain.
Kelima. Menulis juga bisa sebagai memori tambahan. What is the meaning?
Kita mengalami banyak hal yang ingin kita ingat. Entah itu kisah yang bahagia atau kisah yang dipenuhi luka. Kita hidup sudah belasan tahun bahkan puluhan tahun. Tentu banyak kenangan yang terjadi. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa kita bisa mengingat semua kenangan itu dengan baik. Dengan menuliskannya, kita bisa kembali membuka tulisan itu saat kita tak dapat mengingatnya dengan baik.
Keenam. Menulis juga dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih santun dan bijak. Loh, kok bisa? Ketika kita menulis, biasanya kita selalu menggali atau memperbarui cara kita atau kata-kata kita untuk menggambarkan sesuatu. Pembaruan itu biasanya dilakukan untuk mendapatkan kualitas kata yang lebih baik. Seiring dengan hal itu, pribadi kita akan berubah menjadi lebih bijak. Entah ini juga terjadi pada orang lain atau tidak, tapi hal ini terjadi pada saya. Semenjak terjun ke dunia literasi, banyak teman yang mengatakan bahwa saya lebih sering mengeluarkan kata-kata bijak dibanding kata-kata candaan. Terlepas benar atau tidaknya, hanya orang lain yang dapat melihatnya.
Ketujuh. Menulis juga bisa menjadi media dakwah. Ada kan, yang mau berdakwah? Kalau ada, bisa nih dengan menjadikan menulis sebagai wadahnya. Banyak penulis hebat yang menggunakan dunia menulis sebagai media untuk berdakwah. Contohnya Habiburrahman El Shirazy. Kang Abik hanya satu dari banyak penulis yang menjadikan tulisannya sebagai media dakwah. Entah memang ditujukan untuk berdakwah atau tidak, tapi tulisan Kang Abik ini memang kental dengan pesan moral, agama dan sosial. Banyak pelajaran yang dapat dipetik setelah membaca tulisannya. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin berdakwah, bukan tidak mungkin menggunakan tulisan menjadi salah satu media penunjang.
Nah, itulah beberapa manfaat menulis yang saya tuliskan kali ini. Masih banyak lagi manfaat yang lainnya. Namun, untuk saat ini itu dulu yang saya tulis. Mau tahu manfaat menulis yang lain? Terjunlah ke dunia menulis dan Anda akan merasakannya. Trust me!
Vianda Alshafaq, gadis belia penikmat kata. Agam menjadi tanah kelahiran dan tempat ia dibesarkan. Saat ini ia tengah menempuh pendidikan di salah satu SMA di kabupatennya. Vianda Alshafaq bisa dihubungi melalui:
Facebook: Vira Ananda
Email: pelangisenja1217@gmail.com atau viraananda17@gmail.com
Grup FB KCLK
Halaman FB kami
Pengurus dan kontributor
Cara mengirim tulisan
Menjadi penulis tetap di Loker Kita