Menulis 3000 Kata Sehari? Siapa Takut?

Menulis 3000 Kata Sehari? Siapa Takut?

https://id.pinterest.com/pin/203225001915267413/

 

Menulis 3000 Kata Sehari? Siapa Takut?

Oleh: Reza Agustin

 

Menjadi penulis di era modern, terutama fiksi, kini tak lagi menjadi pekerjaan yang dipandang sebelah mata. Terutama menjadi penulis di platform-platform novel daring yang jadi favoritnya para penulis novel. Mendapatkan bonus yang menggiurkan, tentu saja ada harga yang dibayar untuk mendapatkannya, yaitu melalui target jumlah kata yang ditulis dalam satu bulan. Sebagai penulis salah satu platform yang mengharuskan penulisnya menulis lima puluh ribu kata dalam sebulan dengan maksimal bolong menulis dua kali, saya terbiasa menulis dalam jumlah kata banyak.

Tentu saja ada tantangan tersendiri dalam membagi waktu dan lain sebagainya. Kendati saat ini saya hanya menulis lima puluh kata sebulan, tetapi saya sudah berlatih cukup lama jika nantinya mendapatkan target seratus ribu kata sebulan. Dengan jumlah kata yang naik dua kali lipat, maka saya harus menulis setidaknya tiga ribu kata dalam sehari. Ada kalanya berhasil saya terapkan, ada kalanya gagal, tetapi kebanyakan selalu berhasil. Mungkin nantinya akan saya buat tips menulis kata seratus ribu kata dalam sebulan.

Jadi… bagaimana saya dapat menulis tiga ribu kata dalam sehari? Ini hal-hal penting yang harus saya lakukan.

Satu, membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Bagian ini saya letakkan di awal karena membuat jadwal memanglah penting, dari sinilah semua berawal. Teman-teman bisa mengetahui di mana saja waktu longgar untuk menulis. Tidak perlu terlalu rinci, buatlah saja keterangan di mana teman-teman memiliki banyak waktu senggang. Misalnya saya ketika pagi sekali sekitar pukul empat pagi dan malam dimulai dari pukul tujuh sampai sepuluh. Maka, di dua waktu paling senggang itu teman-teman bisa menulis dengan serius.

Kalau misalnya teman-teman berada dalam situasi sulit sekali menulis, misalnya bekerja atau sibuk mengurus anak, teman-teman bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk menulis. Misalnya saja lima atau sepuluh menit. Untuk penulis yang dikejar setoran seperti saya, waktu lima atau sepuluh menit pun juga berharga karena saya bisa menulis sekitar seratus atau dua ratus kata dalam selang waktu tersebut. Intinya adalah memanfaatkan waktu sebanyak-banyaknya dengan menemukan celah menulis di setiap kesempatan dan waktu. Menulis sambil menunggu gorengan? Bisa. Menulis sambil momong anak? Bisa.

Asalkan teman-teman bisa melakukan multi-tasking dan dapat menilai kemampuan diri sendiri.

Dua, menulislah di suasana yang tidak akan mengalihkan perhatianmu. Saya adalah tipe-tipe penulis yang jika data internet atau tersambung ke wi-fi, konsentrasi menulis buyar. Berselancar di sosial media, streaming, membaca manhwa/manga, dan melakukan banyak hal yang mengalihkan perhatian saya dari menulis. Itulah sebabnya saya lebih suka menulis di pagi hari ketika merasa terburu-buru dan tidak sempat membuka browser  walaupun data menyala dan tersambung dengan koneksi wi-fi.

Teman-teman bisa menemukan situasi itu sendiri. Kalau teman-teman lebih konsentrasi menulis saat mendengarkan musik, monggo silakan. Atau teman-teman tipe-tipe lapar yang tidak menulis saat lapar, jadinya bawa camilan ke meja, boleh aja. Atau teman-teman yang tidak bisa menulis kalau suasana berisik sehingga harus menulis di tempat sunyi, sah-sah saja. Kembali lagi ke titik nyaman teman-teman. Asalkan teman-teman bisa nyaman dan konsentrasi menulis, maka tidak masalah. Lakukanlah hal yang nyaman untuk dilakukan.

Tiga, tetapkan target. Seperti inti dari tips ini yaitu menulis tiga ribu kata sehari, mari sekarang kita melakukan perhitungan kecil. Kembali ke jadwal sehari-hari, teman-teman bisa fokus menulis di pagi dan malam hari misalnya. Kira-kira berapa menit teman-teman bisa menulis? Anggap saja tiap-tiap sesi satu jam, maka bagilah target tiga ribu kata itu dengan jumlah jam yang teman-teman punya. Misalnya setiap satu jam teman-teman bisa menulis seribu lima ratus kata. Atau jika itu sudah cukup sulit, teman-teman bisa membaginya lagi disesuaikan waktu luang teman-teman.

Misalnya:

Momen kesempatan menulis >> Durasi Menulis >> Jumlah Kata dibagi setiap momen kesempatan menulis

Saya menulis tiga kali sehari >> Satu jam tiap kali menulis >> Tiga ribu kata tiap durasi

Jadi dalam satu jam, teman-teman harus memenuhi target seribu kata. Awalnya memang sulit, tetapi jika teman-teman sudah terbiasa, maka akan menjadi makin mudah ke depannya. Dalam artian kecepatan menulis teman-teman menjadi meningkat dan teman-teman semakin pandai menemukan waktu luang.

Empat, membuat jurnal harian atau bulanan. Nah… ini adalah sesi terakhir dari tips yang saya berikan. Kenapa membuat jurnal harian atau bulanan? Jurnal dan jadwal nyaris mirip, tapi dari sinilah teman-teman dapat mengetahui bagian-bagian mana yang menghambat proses menulis teman-teman dan sejauh mana pencapaian target menulis. Dengan memiliki jurnal, teman-teman seolah memiliki buku pegangan untuk ke depannya. Sebagai proses review terhadap diri sendiri dan membantu kita menemukan kesempatan dan halangan.

Yang saya berikan sehabis ini bukan tips menulisnya, sih, tetapi lebih ke tips menjaga kesehatan teman-teman. Menulis dalam waktu lama karena target jumlah kata yang banyak, tentu saja berdampak pada kesehatan teman-teman. Saya sendiri menjadi lebih mudah lelah, tak hanya di mata dan bahu, tetapi juga seluruh tubuh. Untuk mengatasi mata lelah, saya membeli suplemen khusus mata, diminum satu hari sekali saja dan dosisnya akan saya tingkatkan jika menulis lebih dari jumlah kata itu. Saya juga sering T*lsk Linu sehabis menulis. Pegal-pegal sehabis menulis rasanya hilang. Menulis bukan pekerjaan yang mudah, sehingga diperlukan pula kesadaran kita akan kesehatan.

Nah, demikian yang dapat saya sampaikan. Berjumpa lagi di tips menulis saya selanjutnya. Bubye. [*]

 

Reza Agustin, bukan siapa-siapa.

Editor: Vianda Alshafaq

Leave a Reply