Body Shaming dan Pemilihan Busana yang Tepat
Lutfi Rosidah
Perkembangan dunia teknologi saat ini memberikan keleluasaan bagi setiap individu mengakses semua informasi yang ada di seluruh dunia. Selain kebebasan berfikir dan keleluasan wawasan, kita juga disuguhi dengan hal-hal yang mengandung kontroversi: dari mulai soal kuliner, gaya hidup, hingga bentuk fisik seseorang. Semua orang berlomba menjadi “sempurna”. Dan secara tidak sadar kata sempurna itu memiki standar tertentu, secara umum di seluruh dunua. Semua tak lepas dari pengaruh sosial media yang mengekspos orang-orang yang dianggap mampu mempengaruhi atau menyugesti orang, mengikuti gaya mereka. Orang-orang macam ini biasanya dikenal sebagai public figure atau bahasa ngetrennya adalah influencer.
Orang-orang dalam skala kecil–lingkup kabupaten, misalnya–hingga skala besar, berbondong-bondong meniru apa yang digunakan oleh idola mereka. Mulai dari kegemaran, merk barang yang digunakan, hingga bentuk fisik mereka. Lebih ekstrim lagi, para fanster ini, bersedia merogoh kocek yang lumayan fantastik demi bisa berpenampilan mirip idola mereka. Dari yang hanya sekadar make up hingga melakukan bedah plastik. Uwuh banget, kan?
Terlepas dari para influencer tadi, zaman sekarang sudah umum jika seseorang dianggap cantik jika berkulit putih, bertubuh tinggi, langsing, dan bermuka tirus. Lalu bagaimana dengan mereka yang memiliki fisik yang tidak memenuhi kriteria tersebut? Di titik inilah akhirnya terjadi body shaming, di mana orang-orang yang merasa fisiknya sempurna akan membully orang lain yang dianggap memiliki fisik yang tidak sesuai standar kriteria.
Tapi sebenarnya jika kamu bisa memahami dan mau belajar memilih busana yang sesuai dengan fisik kamu, body shaming tak akan terjadi. Karena meski tidak sempurna, kamu mampu berpenampilan yang eye catching, mampu menonjolkan kelebihan, dan menutupi kekurangan pada tubuhmu.
Memang cara berpakaian sangat mempengaruhi kesan pertama seseorang ketika melihatmu. Bisa saja Si A lebih gendut dibandingkan dengan Si B, hanya saja Si A lebih pintar memilih pakaian yang bisa menutupi lemak dalam tubuhnya dibandingkan Si B, sehingga orang-orang mengira tubuh SI A tidak jauh beda dengan tubuh Si B.
Untuk itu kali ini saya akan bahas bagaimana memilih busana yang cocok untuk betuk tubuh kita yang istimewa. Sehingga penampilan kita tampak serasi dan sedap dipandang mata.
Pertama jika kamu tidak terlalu tinggi dan bertubuh mungil. Kamu bisa memilih pakaian yang lebih simple, bisa berupa dress dengan potongan di bagian pinggang, dan cutting setengah lingkar di bagian bawah. Bisa juga diberi spesial cutting di bagian leherbisa bentuk krah atau ruffle.
Tujuannya adalah agar orang fokus melihat ke bagian atas tubuhmu. Sehingga mereka tidak menyadari dengan bentuk tubuhmu yang agak pendek. Kemudian untuk lengan kamu bisa memilih model yang tidak terlalu panjang, bisa 3/4 atau sekitar 30, 20, sampai 15 senti meter dari bahu. Sedikit aksen kancing hias di ujungnya akan menambah kesan manis.
Jika kamu berhijab lebih baik hindari memakai kerudung yang terlalu besar yang menutup hampir separuh tubuh. Katakanlah kamu memakai hijab syar’i yang biasanya menutup bagian lengan, maka sebaiknya hindari pemakaian hijab yang menutupi seluruh lengan. Biarkan bagian lengan atas saja, sebagian tertutup agar tanganmu terlihat lebih panjang dan tubuhmu tidak tenggelam dalam pakaian yang super jumbo.
Kedua Jika kamu memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi dan sedikit gemuk. Saya sarankan kamu memakai busana dengan sedikit potongan. Hindari motif yang berupa garis horizontal tapi pilih motif arah vertical atau gunakan motif-motif yang yang kecil. Dan jangan sesekali menggunakan corak yang besar. Tubuhmu akan makin tampak besar.
Jika ingin warna polos, kamu bisa menggunakan baju dengan kombinasi gelap terang, misalnya hitam dengan warna nude, coklat dengan krem dan masih banyak lagi.
Ketiga buat kamu yang bertubuh kurus dan tinggi. Sebenarnya postur macam ini lebih fleksibel. Kamu lebih mudah memilih pakaian dengan aneka model. Hanya saja seringkali dengan alasan takut kelihatan kurus, kamu lebih memilih memakai pakaian gombrong dengan potongan yang tentu saja lebih besar dari ukuran kamu dengan harapan kamu akan terlihat lebih berisi. Padahal Jika kamu menggunakan baju dengan ukuran lebih besar dari ukuran badanmu, kamu malah terlihat semakin tenggelam dalam baju itu.
Hal bijak yang harus kamu lakukan adalah mengenakan baju yang lebih longgar tetapi di bagian bahu harus pas. Model kelelawar atau model tunik longgar bisa jadi referensi berbusanamu jang pula memilih garis dengan arah vertical, tetapi pilihlah garis yang horizontal atau gunakan motif bunga-bunga yang lebih padat dengan warna-warna cerah dengan kombinasi yang ngejreng. Warna cerah akan membuat tubuhmu tampak lebih berisi. Dan lagi model busana bertali pinggang yang ditali maupun diserut bisa memberikan volume pada tubuh kamu atau jika kamu menggunakan bahan yang tipis dan ringan, kamu bisa menambah volume tubuhmu dengan cutting ruffle di beberapa bagian.
Keempat, buat kamu yang memiliki badan super jumbo. Jangan berkecil hati jangan merasa menjadi seorang monster. Siapa bilang untuk cantik harus langsing. Itu gak sepenuhnya benar, dear. Cantik itu sehat tak peduli bagaimanapun dirimu. Pilihlah baju-baju dengan warna-warna yang lebih netral dan tidak terlalu mencolok. Ini pilihan terakhir jika kamu memang benar-benar tidak paham warna dan tidak bisa memilih atau memadupadankan warna, kamu bisa pakai warna hitam, coklat tua, biru dongker atau abu-abu gelap, pilih saja mana yang kamu sukai, cocok untuk warna kulit kamu dan terpenting bisa bikin mood kamu baik. Agar lebih manis, kamu harus memberikan sentuhan warna-warna yang lebih terang di beberapa bagian, jangan terlalu banyak. Sedikit saja di beberapa bagian dari baju kamu sehingga baju kamu tidak terkesan benar-benar gelap.
Hampir sama dengan yang bertubuh Kurang tinggi sedikit gendut untuk kamu-kamu yang berbadan jumbo juga disarankan memakai cutting secara vertikal. Tidak terlalu rumit untuk jenis tubuh tinggi sih, hanya butuh sedikit kepekaan dan latihan.
Demikian sedikit tips dari saya semoga bermanfaat dan segera dipraktekkan ya. Love you.(*)
Lutfi Rosidah, seorang ibu yang berprofesi penjahit tetapi gemar menulis.