Tempe Gembus

Tempe Gembus

Judul: Tempe Gembus
Oleh : Rachmawati Ash


Tempe Gembus merupakan salah satu makanan tradisional di Indonesia. Beberapa tempat mengenal tempe hasil ampas tahu ini dengan istilah yang berbeda-beda. Di Banyumas dinamai tempe gejes, di Jawa Timur dinamai tempe menjes sedangkan di daerah Pekalongan Jawa Tengah dikenal dengan nama tempe tlembuk. Apa pun nama tempe ini kita wajib mengetahui manfaat dan efek sampingnya.

Meski harga tempe ini sangat murah dan terjangkau di kalangan masyarakat, namun jangan khawatir tentang gizi yang terkandung di dalamnya. Tempe gembus memiliki protein nabati dan serat yang bermanfaat untuk kesehatan. Mengandung asam amino seperti tempe kedelai, tetapi jumlahnya lebih sedikit.

Tempe gembus tidak hanya murah tetapi juga mudah ditemukan keberadaannya. Biasanya di pasar-pasar tradisional banyak dijumpai tempe hasil ampas tahu ini. Harga yang murah disebabkan karena tempe ini dibuat dengan mudah dan bahan sisa dari pembuatan tahu.

Cara pembuatannya adalah dengan mengolah ampas tahu yang ditambahkan ragi, kemudian dibungkus dan difermentasikan beberapa jam. Setelah jadi tempe gembus bisa dinikmati dengan cara digoreng atau dimasak dengan sayuran. Biasanya beberapa daerah menyajikan tempe ini dengan dibungkus tepung kemudian digoreng. Dinikmati dengan saus atau cabe rawit.

Beberapa masyarakat mengira tempe gembus beracun, padahal tempe gembus berbeda dengan tempe bongkrek. Jika di atas sudah kita bahas mengenai tempe gembus dan manfaatnya, maka kita akan membahas tempe lain yang masih sejenis dengan tempe gembus. Tempe bongkrek, tempe ini sedikit berbeda dengan tempe gembus. Jika tempe gembus dibuat dari ampas tahu, maka tempe bongkrek dibuat dari ampas tahu ditambahkan dengan kelapa.

Tempe ini sering menyebabkan keracunan. Tempe bongkrek mengandung bakteri Burkholderia Galdioli yang menghasilkan racun berupa asam bongkrek dan toxoflavin. Oleh karenanya masyarakat harus dapat mengetahui ciri-ciri tempe bongkrek yang aman untuk dikonsumsi maupun yang beracun.

Tempe bongkrek yang aman untuk dikonsumsi memiliki ciri-ciri berbau harum, tekstur tidak lembek dan rasa yang baik atau tidak pahit. Sedangkan tempe bongkrek yang berwarna kekuningan, memiliki tanda-tanda berjamur. Tanda ini memungkinkan tempe bongkrek tersebut mengandung racun toxoflavin. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa tempe yang berwarna normal juga dapat menyebabkan keracunan.

Beberapa daerah di Jawa tengah pemerintahnya sudah melarang masyarakat memproduksi maupun mengkonsumsi tempe bongkrek. Hal ini disebabkan sudah banyak korban jiwa yang meninggal dunia karena keracunan tempe bongkrek tersebut. Meski pun tempe ini mengandung protein rendah, tetapi lebih banyak mengandung racun.

Sebagai masyarakat yang peduli terhadap keselamatan keluarga, maka kita harus peka dalam memilih makanan dan mengetahui sumber bahan pembuatannya terlebih dahulu. Jangan hanya mengandalkan harga murah, tetapi tidak memperhatikan bahaya dan efek samping yang fatal.(*)

Sumber :Wikipedia Indonesia

Grup FB KCLK
Halaman FB Kami
Pengurus dan kontributor
Mengirim/Menjadi penulis tetap di Loker Kata

Leave a Reply