Eight Years Engangement, A Beautiful True Love Story

Judul: Eight Years Engangement/8 Nen Goshi no Hana Yome
Director: Takahisa Zeze
Writer: Mai dan Hisashi Nakahara, Yoshikazu Okada
Producer: Daisuke Fukushima, Shinya Watanabe
Lenguage: Japan
Genre: Based on True Story/Memory loss
Durasi: 119 min
Release date: 16 Dec 2017

“If you never give up on your love for the thing that you are fixed, then it will be definitely fixed. The most important thing is belief that what you are fixing will without doubt be fixed.”

Kamu percaya cinta sejati itu ada?

Bagaimana kamu mendefiniskan cinta itu sendiri?

Apakah sepasang kekasih yang hidup bersama hingga tua? Atau sepasang kekasih yang memilih mengakhiri hidupnya bersama? Atau salah seorangnya menanti dengan kesetiaan sebesar gunung untuk tetap berada di sisi salah seorang lainnya?

Mana yang akan memenuhi definisi itu?

Mendefinisakan cinta sejati memang rumit dan tiada habisnya. Absurd dan tidak ada batasan yang jelas. Kita tak akan pernah tahu definisi sesungguhnya hanya dengan membicarakannya sekali, karena cinta punya berbagai macam bentuk dalam kehidupan pribadi setiap orang.

Dan saya bilang, bahwa film lama tahun 2017 ini, yang mungkin juga merupakan perwujudan dari kisah cinta sejati. Bukan hanya sekadar menyuguhkan romansa sedih, The 8 Year Engangement memberikan pelajaran yang amat berharga tentang nilai kesabaran, kesetiaan, dan berbesar hati.

Tanggal tiga Maret, Mai, seorang gadis muda yang ceria bertemu Hisashi yang kaku dan pemalu. Saat itu mereka tengah hangout bareng teman-teman. Mai menegur Hisashi yang seolah tidak menikmati acara mereka dan membuat suasana tak nyaman sejak awal ia memperhatikan. Padahal itu karena Hisashi tengah sakit perut sejak seharian tadinya. Mai memperlihatkan ketertarikan dan memberikan penghangat badan yang mungkin berguna untuk Hisashi. Itu adalah pertemuan prtama mereka. Mereka menjalani hubungan mungkin sekitar beberapa waktu sebelum kemudian Hisashi melamarnya.

Cerita bergulir hingga tiba pada konflik Mai perlahan melupakan kenangan mereka, dia menjerit, kejang-kejang, dan berhalusianasi. Akting luar biasa Tao tsuchiya yang membuat saya menerka-nerka dengan jantung berdebar-debar. Apa yang sebenarnya terjadi? Saya kira awalnya dia kesurupan atau mengalami syndrom sebelum pernikahan. Sampai akhirnya ia dilarikan ke RS. Hishasi memilih tetap di sisi Mai apapun keadaannya.

Ini baru awal dari kisah.

Hisashi sebenarnya memiliki pilihan untuk pergi karena mereka belum terikat pernikahan, pun dia adalah pria yang punya banyak kesempatan untuk mendapatkan wanita lain. Dan well, keduanya menjalin hubungan juga tidak terlalu lama. Tetapi pria dengan kesabaran setengah hati malaikat itu memilih tetap di samping Mai.

Keteguhan Hisashi juga ia buktikan dengan mereservasi gedung pernikahan sesuai dengan tanggal yang diinginkan Mai setiap tahun, sebagai bentuk harapaannya bahwa bisa saja suatu saat mereka akan benar-benar mengikat janji di sana.

Akting yang memukau dari Tao tsuchiya dan Takeru Satoh. Ini film kedua mereka sebagai pasangan yang saya tonton. Chemistry mereka sangat bagus. Kita akan dibuat kagum oleh sosok Hisashi dan kebijakannya dalam menanggapi setiap lika liku pertaruhan kisah cinta mereka yang masih abu-abu akhirnya. Seperti quote di awal, begitulah prinsip yang dipegang Hisashi. Segala sesuatu bisa sesuai dengan prsangkaan kita sendiri. Bermodal cinta dan keyakinan itulah Hisashi dapat tetap berdiri.

Selama menonton saya masih mereka-reka bagaimana akhir kisah ini apa sad ending atau tidak, bagaimana penyelesaian konfliknya, dan saya tidak dibuat kecewa. Tak terkecuali ketika pada akhirnya Hisashi dipaksa untuk berbesar hati, lalu kemudian semua itu terbayar lunas di ending. Sisi romantis Hisashi di sini terekspresi dengan caranya sendiri.

Pengalaman saya setelah menontonnya, mata membengkak karena menangis sepanjang cerita hingga akhir (hiks :,( cengeng amat emang saya).

Apa yang terjadi pada Mai? Kalian akan menemukannya sendiri setelah menonton.

Momen terbaiknya? Momen walking together menjadi scene paling berderai air mata. Padahal mereka cuma jalan, tapi penonton yang dibikin nangis bombay.

Apa happy ending? Just watch it! Kalian gak akan kuciwa.

Cocok ditonton bareng pasangan. Sebagai sebuah reminder bagi pasangan-pasangan agar saling memahami dan menguatkan bahkan di saat-saat terpuruk sekalipun. Bahkan saat saya menulis ini, efek bapernya masih terasa. 🙁 Such a beautiful story.Terima kasih.

Heuladienacie, seorang penulis amatir melankolis yang berjuang menjadi pro. Dpt ditemui di akun ig, wp dan line: @heuladienacie

Leave a Reply